JAKARTA. Proyek LNG Tangguh Unit III senilai Rp 108 triliun, sulit terealisasi akibat proses analisis dampak lingkungan (Amdal) yang tak kunjung usai. Sekretaris Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), Lucky Eko Wuryanto menuturkan, jika proses Amdal usai, diprediksikan ground breaking paling cepat akhir tahun 2014. "Cuma Tangguh itu kita pernah diberi tahu oleh pihak SKK Migas, mereka sulit merealisasikan tahun ini. Mereka masih melakukan Amdal, dan di situ ada masalah dengan masyarakat lokal," kata Luky ditemui di Kantor Kemenko, Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (7/2/2014). Pada akhir tahun lalu, investor masih berkomitmen akan melakukan ground breaking tahun 2014 ini. Namun demikian ia ragu jika kondisinya masih bermasalah dengan Amdal. Diperkirakan, proyek ini rampung mundur dari target, jadi pada 2019 atau 2020. Proyek Tangguh merupakan yang termahal di antara 166 proyek MP3EI. Keseluruhan proyek tersebut bernilai Rp 628,91 triliun. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KP3EI: Proyek Tangguh III sulit direalisasikan
JAKARTA. Proyek LNG Tangguh Unit III senilai Rp 108 triliun, sulit terealisasi akibat proses analisis dampak lingkungan (Amdal) yang tak kunjung usai. Sekretaris Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), Lucky Eko Wuryanto menuturkan, jika proses Amdal usai, diprediksikan ground breaking paling cepat akhir tahun 2014. "Cuma Tangguh itu kita pernah diberi tahu oleh pihak SKK Migas, mereka sulit merealisasikan tahun ini. Mereka masih melakukan Amdal, dan di situ ada masalah dengan masyarakat lokal," kata Luky ditemui di Kantor Kemenko, Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (7/2/2014). Pada akhir tahun lalu, investor masih berkomitmen akan melakukan ground breaking tahun 2014 ini. Namun demikian ia ragu jika kondisinya masih bermasalah dengan Amdal. Diperkirakan, proyek ini rampung mundur dari target, jadi pada 2019 atau 2020. Proyek Tangguh merupakan yang termahal di antara 166 proyek MP3EI. Keseluruhan proyek tersebut bernilai Rp 628,91 triliun. (Estu Suryowati)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News