KPAL bakal lakukan right issue di kuartal II tahun depan



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Stead Fast Tbk (KPAL) bakal menggalang dana dari pasar modal dengan melepas saham baru, manajemen menargetkan aksi korporasi ini akan bisa memberikan dana segar sebesar Rp 100 miliar. Dana tersebut nantinya akan digunakan sebagai belanja modal dan working capital untuk proyek-proyek pembuatan kapal tahun depan. Mulyadi Chandra, Sekretaris Perusahaan KPAL menyebut pihaknya sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi tersebut. Dirinya menyebut rencana tersebut baru akan dieksekusi pada kuartal II tahun depan setelah mendapat kontrak pengerjaan kapal baru yang saat ini masih proses tender.

Baca Juga: Turun 43% dalam enam hari, saham Steadfast Marine (KPAL) kena suspensi “Kupon right issuenya belum, mau lepas berapa saham juga belum. Jadi kami lihat market juga, market sendiri juga sedang tidak baik dan saham kami juga,” ujarnya di Jakarta, Jumat (20/12) Saat ini, perusahaan baru mengincar dana segar melalui right issue sedangkan untuk pinjaman perbankan dan skema lainnya baru akan dieksekusi manakala tender yang didapatkan membutuhkan modal yang besar. Yang jelas, seluruh dana yang terkumpul nantinya akan dijadikan modal untuk pengerjaan proyek kapal baru. “Kalau ada kekurangan karena pekerjaan melimpah ya terpaksa kami harus (pinjam) dari perbankan dan itu juga sudah kami bicarakan pada pertengahan tahun ini. Jadi kalau pekerjaannya melebihi ekspektasi ya cari pendaan lain kalau belum ya utilisasi modal sendiri dulu,” lanjutnya.

Baca Juga: Suspensi saham Steadfast Marine (KPAL) dibuka hari ini Tahun ini, perusahaan hanya mengerjakan dua pengerjaa kapal baru yang berasal dari permintaan TNI AL. Tahun depan, manajemen berharap bisa melakukan pengerjaan yang lebih besar sebab saat ini manajemen tengah bersiap mengikuti beberapa tender baik dari instansi pemerintah maupun swasta. “Kalau tender kami pasti ikut banyak, tetapi dapatnya berapa yang belum tentu. Selama kapalnya sesuai kapasitas dan kemampuan kami sih pasti iktu. Saat ini kami ikut tender di AL, AD, Kemenhan dan beberapa swasta tetapi lihat nanti berapa yang kami bisa dapatkan,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini