JAKARTA. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) berusaha mengambil peran dalam pengembangan pasar modal lokal. Dalam waktu dekat, KPEI akan menandatangani nota kesepahaman dengan Korea Securities Depository (KSD).

"Itu semacam KPEI -nya Korea. Kamis minggu depan, ya, kami undang ke acaranya," ujar Hasan Fawzi, Direktur Utama KPE, (9/12). Penandatangan merupakan salah satu upaya KPEI meningkatkan fasilitas Pinjam Meminjam Efek (PME) di bursa lokal.

KPEI akan mengadopsi business model PME yang selama ini sudah dikembangkan oleh KSD. Bukan hanya sisi bisnis saja yang bakal diadopsi KPEI, tapi juga strategi investasi bisa diambil dari fasilitas ini.

Ingin Mendalami Kondisi Ekonomi? Yuk Langganan Business Insight

KSD akan menjadi consultancy services bagi KPEI. Keduanya akan mempelajari apakah peraturan di bursa lokal selama ini sudah mendukung sepenuhnya pengembangan PME.

"Kalau masih ada yang kurang, akan kami rumuskan dengan OJK. Lalu, kami lakukan pengembangan secara teknis seperti infrastrukturnya, baru implementasinya mulai dari edukasi hingga penawaran ke pasar," tutur Hasan.

Sepintas, prosesnya memang terlihat masih panjang. Tapi, ini merupakan harga yang pantas untuk merealisasikan visi misi bursa lokal yang menginginkan penetrasi pasar modal lokal menjadi lebih dalam.

Penetrasi yang lebih dalam artinya juga membutuhkan variasi produk pasar modal yang lebih banyak, salah satunya berupa PME ini. PME harus bisa menjadi lebih aktif mengingat fasilitas ini juga sebagai penekan resiko gagal serah efek kepada nasabah.

"Makanya, kami pilih KSD karena fasilitas PME di sana sangat berkembang," pungkas Hasan. Informasi saja. PME merupakan salah satu solusi alternatif penyelesaian gagal serah dalam transaksi bursa. PME ini juga bisa menjadi salah satu fasilitas dalam melakukan strategi trading di pasar modal.

Ketika salah satu anggota mengalami kelebihan permintaan atas suatu saham, ia bisa meminjam dari anggota kliring lain sesuai jumlah saham yang dibutuhkan.

Namun, anggota PME KPEI harus mendapatkan restu dari para nasabahnya yang memiliki saham dimaksud (lender). Jadi, transaksi PME ini sebenarnya bisa meningkatkan likuiditas transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News