JAKARTA. Data Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menunjukkan, sampai kuartal III 2013, nilai transaksi fasilitas Pinjam Meminjam Efek (PME) hanya mencapai Rp 292,74 miliar. Padahal sembilan bulan pertama tahun 2012, nilai transaksi PME mencapai Rp 602,31 miliar. Frekuensi dan volume transaksi juga mengalami penurunan. Sampai kuartal III-2013, frekuensi transaksi PME terjadi 527 kali dengan volume 125,01 juta. Sedangkan, pada periode Januari-September 2013, frekuensi transaksi mencapai 933 kali dengan volume sebesar 159,21 juta. Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI mengakui adanya penurunan transaksi itu, apalagi setelah adanya pemberlakuan sistem penyelesaian transaksi dengan konsep straight to the processing (STP).
KPEI: Transaksi PME turun karena ada strategi baru
JAKARTA. Data Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menunjukkan, sampai kuartal III 2013, nilai transaksi fasilitas Pinjam Meminjam Efek (PME) hanya mencapai Rp 292,74 miliar. Padahal sembilan bulan pertama tahun 2012, nilai transaksi PME mencapai Rp 602,31 miliar. Frekuensi dan volume transaksi juga mengalami penurunan. Sampai kuartal III-2013, frekuensi transaksi PME terjadi 527 kali dengan volume 125,01 juta. Sedangkan, pada periode Januari-September 2013, frekuensi transaksi mencapai 933 kali dengan volume sebesar 159,21 juta. Hasan Fawzi, Direktur Utama KPEI mengakui adanya penurunan transaksi itu, apalagi setelah adanya pemberlakuan sistem penyelesaian transaksi dengan konsep straight to the processing (STP).