JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan berhenti pada penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dalam kasus dugaan pemerasan di lingkungan Kementerian ESDM. KPK membuka peluang menjerat pihak-pihak lain dalam kasus tersebut. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, korupsi di Indonesia sangat struktural. Oleh karenanya, sangat terbuka kemungkinan adanya pihak-pihak lain dalam kasus tersebut lantaran banyaknya pihak yang berkepentingan dengan peran yang juga struktural. "Jadi tidak tertutup kemungkinan nanti, apakah setelah Pak Jero Wacik itu ada yang lain," kata Busyro di kantornya, Jakarta, Jumat (5/9). KPK juga akan memperinci korelasi dalam pemerasan sebesar Rp 9,9 miliar yang diduga dilakukan petinggi Partai Demokrat tersebut. KPK berharap hal ini bisa terungkap dalam persidangan.Kendati demikian Busyro enggan berandai-andai siapa saja yang mungkin terlibat tersebut.
KPK buka peluang jerat pihak lain dalam kasus Jero
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan berhenti pada penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dalam kasus dugaan pemerasan di lingkungan Kementerian ESDM. KPK membuka peluang menjerat pihak-pihak lain dalam kasus tersebut. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, korupsi di Indonesia sangat struktural. Oleh karenanya, sangat terbuka kemungkinan adanya pihak-pihak lain dalam kasus tersebut lantaran banyaknya pihak yang berkepentingan dengan peran yang juga struktural. "Jadi tidak tertutup kemungkinan nanti, apakah setelah Pak Jero Wacik itu ada yang lain," kata Busyro di kantornya, Jakarta, Jumat (5/9). KPK juga akan memperinci korelasi dalam pemerasan sebesar Rp 9,9 miliar yang diduga dilakukan petinggi Partai Demokrat tersebut. KPK berharap hal ini bisa terungkap dalam persidangan.Kendati demikian Busyro enggan berandai-andai siapa saja yang mungkin terlibat tersebut.