JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta imgrasi untuk melakukan pencegahan terhadap Cahyadi Kumala Kwee dan Haryadi Kumala terkait dugaan suap terhadap Bupati Bogor Rachmat Yasin. Keduanya dicegah bepergian keluar negeri untuk enam bulan ke depan."Perlu diinformasikan, terkait dengan penyidikan dugaan korupsi terkait perijinan pemanfaatan lahan tanah tahun 2014, KPK telah mengirimkan permintaan pencegahan bepergian ke luar negeri kepada Dirjen Imigrasi atas nama Haryadi Kumala dan Cahyadi Kumala Kwee dari swasta," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi melalui pesan singkat, Jumat (9/5). Dalam kasus ini, KPK menjerat Bupati Bogor Rachmat Yasin serta dua tersangka lainnya, yakni Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor M Zairin dan perwakilan dari PT BJA Fransiskus Xaverius Yohan Yhap. Yasin dan Zairin diduga merupakan pihak penerima suap sebesar Rp 4,5 miliar terkait rekomendasi tukar menukar kawasan hutan seluas 2,754 hektare (ha) di Bogor. Sedangkan Yohan diduga sebagai pemberi suap. Saat ini ketiganya telah ditahan KPK untuk 20 hari pertama. Fransiskus disebut-sebut sebagai adik dari Cahyadi Kumala yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sentul City Tbk. Namun demikian saat dikonfirmasi, Investor Relation Officer PT BJA Michael Tene membantah hal tersebut.
KPK Cegah Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta imgrasi untuk melakukan pencegahan terhadap Cahyadi Kumala Kwee dan Haryadi Kumala terkait dugaan suap terhadap Bupati Bogor Rachmat Yasin. Keduanya dicegah bepergian keluar negeri untuk enam bulan ke depan."Perlu diinformasikan, terkait dengan penyidikan dugaan korupsi terkait perijinan pemanfaatan lahan tanah tahun 2014, KPK telah mengirimkan permintaan pencegahan bepergian ke luar negeri kepada Dirjen Imigrasi atas nama Haryadi Kumala dan Cahyadi Kumala Kwee dari swasta," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi melalui pesan singkat, Jumat (9/5). Dalam kasus ini, KPK menjerat Bupati Bogor Rachmat Yasin serta dua tersangka lainnya, yakni Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor M Zairin dan perwakilan dari PT BJA Fransiskus Xaverius Yohan Yhap. Yasin dan Zairin diduga merupakan pihak penerima suap sebesar Rp 4,5 miliar terkait rekomendasi tukar menukar kawasan hutan seluas 2,754 hektare (ha) di Bogor. Sedangkan Yohan diduga sebagai pemberi suap. Saat ini ketiganya telah ditahan KPK untuk 20 hari pertama. Fransiskus disebut-sebut sebagai adik dari Cahyadi Kumala yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sentul City Tbk. Namun demikian saat dikonfirmasi, Investor Relation Officer PT BJA Michael Tene membantah hal tersebut.