JAKARTA. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengungkapkan, pihaknya akan segera mengungkapkan tersangka baru terkait kasus suap cek pelawat yang melibatkan isteri mantan Wakil Kapolri Adang Dorodjatun, Nunun Nurbaeti. Dia menjelaskan, pihaknya sudah menemukan titik terang terkait kasus tersebut. Hanya saja, ketua KPK yang baru terpilih ini belum mau menerangkan calon tersangka yang dimaksud.Begitupun dengan kepastian kapan akan diungkapkan ke publik. "Yang pasti bukti-buktinya sudah ada, kita tinggal menunggu waktu yang tepat," kata Abraham, hari ini, Senin (9/1).Namun, karena beberapa pertimbangan, Abraham lebih memilih untuk tetap merahasiakan calon tersangka yang dimaksud. Salah satu pertimbangannya adalah terkait strategi penyidikan.Hingga saat ini KPK masih terus mengembangkan kasus suap cek pelawat yang menjerat beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1999-2004. Mereka diduga telah menerima 480 lembar cek pelawat senilai Rp 24 miliar, yang disebar oleh Nunun.Adapun tujuan disebarnya travel cheque tersebut agar para anggota dewan tersebut memilih Miranda Goeltom sebagai sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KPK segera umumkan tersangka baru kasus suap cek pelawat
JAKARTA. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengungkapkan, pihaknya akan segera mengungkapkan tersangka baru terkait kasus suap cek pelawat yang melibatkan isteri mantan Wakil Kapolri Adang Dorodjatun, Nunun Nurbaeti. Dia menjelaskan, pihaknya sudah menemukan titik terang terkait kasus tersebut. Hanya saja, ketua KPK yang baru terpilih ini belum mau menerangkan calon tersangka yang dimaksud.Begitupun dengan kepastian kapan akan diungkapkan ke publik. "Yang pasti bukti-buktinya sudah ada, kita tinggal menunggu waktu yang tepat," kata Abraham, hari ini, Senin (9/1).Namun, karena beberapa pertimbangan, Abraham lebih memilih untuk tetap merahasiakan calon tersangka yang dimaksud. Salah satu pertimbangannya adalah terkait strategi penyidikan.Hingga saat ini KPK masih terus mengembangkan kasus suap cek pelawat yang menjerat beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1999-2004. Mereka diduga telah menerima 480 lembar cek pelawat senilai Rp 24 miliar, yang disebar oleh Nunun.Adapun tujuan disebarnya travel cheque tersebut agar para anggota dewan tersebut memilih Miranda Goeltom sebagai sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News