JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyelidiki kapal yang kedapatan mencuri kekayaan alam Indonesia berupa besi tua dari bangkai kapal. Sebelumnya, Kamis (20/4), saat Satgas 115 TNI Angkatan Laut (AL) melakukan patroli rutin, kapal tersebut ditemukan berhenti di Tarempa, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. "Posisi kapal tersebut persisnya di batas luar teritorial laut kita, dekat Malaysia. Kami temukan sedang mengangkat kerangka kapal," kata Laksdya TNI A. Taufiq R, Kalakhar Satgas 115/ Wakasal. Saat penggerebekan, ditemukan 20 anak buah kapal (ABK) yang saat ini sedang diamankan dan diperiksa lebih lanjut. Para ABK mengaku nakhoda kapal sedang turun ke darat. Taufiq mengatakan, karena keterbatasan personil Satgas 115, kapal tersebut tidak ditarik masuk ke wilayah perairan Indonesia. Hanya ada satu kapal nelayan yang ditugaskan mengawasi kapal berjenis Grab Hopper Dredger tersebut. "Personil kami saat itu hanya empat, karena memang sedang patroli biasa. Kami meninggalkan kapal itu karena secara logika semua kru kapal sudah diamankan," jelasnya, Jumat (21/4).
KKP selidiki identitas kapal pencuri besi tua
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyelidiki kapal yang kedapatan mencuri kekayaan alam Indonesia berupa besi tua dari bangkai kapal. Sebelumnya, Kamis (20/4), saat Satgas 115 TNI Angkatan Laut (AL) melakukan patroli rutin, kapal tersebut ditemukan berhenti di Tarempa, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. "Posisi kapal tersebut persisnya di batas luar teritorial laut kita, dekat Malaysia. Kami temukan sedang mengangkat kerangka kapal," kata Laksdya TNI A. Taufiq R, Kalakhar Satgas 115/ Wakasal. Saat penggerebekan, ditemukan 20 anak buah kapal (ABK) yang saat ini sedang diamankan dan diperiksa lebih lanjut. Para ABK mengaku nakhoda kapal sedang turun ke darat. Taufiq mengatakan, karena keterbatasan personil Satgas 115, kapal tersebut tidak ditarik masuk ke wilayah perairan Indonesia. Hanya ada satu kapal nelayan yang ditugaskan mengawasi kapal berjenis Grab Hopper Dredger tersebut. "Personil kami saat itu hanya empat, karena memang sedang patroli biasa. Kami meninggalkan kapal itu karena secara logika semua kru kapal sudah diamankan," jelasnya, Jumat (21/4).