JAKARTA. Praktik politik dinasti masih sulit ditinggalkan politisi di tanah air. Kasus suap yang melibatkan Adriansyah, anggota komisi IV DPR dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi salah satu buktinya. Indonesian Corruption Watch (ICW) mencium modus suap yang dilakukan Adriansyah tidak lepas dari peran politik dinasti. Pasalnya, Adriansyah yang pernah menjabat sebagai Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan selama dua periode itu, berniat maju sebagai calon gubernur periode 2015-2020 pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kalimantan Selatan. Ade Irawan, Koordinator ICW, menilai, Adriansyah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan karena fungsinya sebagai anggota DPR, tapi sebagai orang kuat di daerah itu, hingga perizinan dijadikan wahana mencari rente.
KPK siap dalami peran anak Adriansyah
JAKARTA. Praktik politik dinasti masih sulit ditinggalkan politisi di tanah air. Kasus suap yang melibatkan Adriansyah, anggota komisi IV DPR dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi salah satu buktinya. Indonesian Corruption Watch (ICW) mencium modus suap yang dilakukan Adriansyah tidak lepas dari peran politik dinasti. Pasalnya, Adriansyah yang pernah menjabat sebagai Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan selama dua periode itu, berniat maju sebagai calon gubernur periode 2015-2020 pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kalimantan Selatan. Ade Irawan, Koordinator ICW, menilai, Adriansyah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan karena fungsinya sebagai anggota DPR, tapi sebagai orang kuat di daerah itu, hingga perizinan dijadikan wahana mencari rente.