JAKARTA. Hampir tiga pekan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kepala Satuan Kerja Khusus Sektor Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) non aktif Rudi Rubiandini sebagai tersangka penerima suap kegiatan di lembaganya. Seiring berjalannya proses penyidikan kasus tersebut, lembaga anti rasuah itu meyakini kasus tersebut merupakan kasus sistemik sehingga tak mungkin Rudi saja yang menerima suap. "Kalau itu sistemik, rasa-rasanya tidak mungkin," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (29/8). Namun, mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu tak ingin terlalu gegabah menyebut siapa pihak lain di balik Rudi. Menurutnya hal itu tergantung bukti yang ditemukan penyidiknya. Sayangnya, ketika ditanya siapa yang dimaksud, Busyro enggan membeberkan. "Kalau buktinya ke atas, ke samping kiri, ke mana-mana ya akan kita periksa juga," tegasnya.
KPK: Tak mungkin hanya Rudi yang terima suap
JAKARTA. Hampir tiga pekan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kepala Satuan Kerja Khusus Sektor Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) non aktif Rudi Rubiandini sebagai tersangka penerima suap kegiatan di lembaganya. Seiring berjalannya proses penyidikan kasus tersebut, lembaga anti rasuah itu meyakini kasus tersebut merupakan kasus sistemik sehingga tak mungkin Rudi saja yang menerima suap. "Kalau itu sistemik, rasa-rasanya tidak mungkin," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (29/8). Namun, mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu tak ingin terlalu gegabah menyebut siapa pihak lain di balik Rudi. Menurutnya hal itu tergantung bukti yang ditemukan penyidiknya. Sayangnya, ketika ditanya siapa yang dimaksud, Busyro enggan membeberkan. "Kalau buktinya ke atas, ke samping kiri, ke mana-mana ya akan kita periksa juga," tegasnya.