JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini diprediksi akan mengalami pelemahan. Ada isu domestik yang dinilai menjadi penyebab. Lana Soelistianingsih, Kepala Riset Samuel Asset Management memproyeksikan, nilai tukar rupiah berpotensi bergerak melemah di kisaran Rp 12.550-Rp 12.580 per dollar AS. Pergerakan kurs rupiah ini diperkirakan mengekor Bursa Asia yang kemungkinan melemah. Hal tersebut akan nampak pada indeks future Asia yang mencatatkan penurunan ditambah adanya respon negatif pasar terhadap kondisi politik di Yunani. Kondisi politik yang dimaksud adalah menangnya partai anti euro. Tidak hanya di Yunani, sentimen negatif di dalam negeri juga datang dari kondisi politik. Ketegangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpotensi membuat sentimen negatif bagi pasar. "Pasca eforia pasar dengan stimulus Bank Sentral Eropa akhir pekan lalu, isu domestik ini akan membuat sentimen negatid walaupun temporer," ujar Lana, Senin (26/1). Akhir pekan lalu, berdasarkan kurs tengah Bloomberg, nilai mata uang garuda menguat ke lebel Rp 12.459 per dollar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KPK Vs Polri diperkirakan ikut menggoyang rupiah
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini diprediksi akan mengalami pelemahan. Ada isu domestik yang dinilai menjadi penyebab. Lana Soelistianingsih, Kepala Riset Samuel Asset Management memproyeksikan, nilai tukar rupiah berpotensi bergerak melemah di kisaran Rp 12.550-Rp 12.580 per dollar AS. Pergerakan kurs rupiah ini diperkirakan mengekor Bursa Asia yang kemungkinan melemah. Hal tersebut akan nampak pada indeks future Asia yang mencatatkan penurunan ditambah adanya respon negatif pasar terhadap kondisi politik di Yunani. Kondisi politik yang dimaksud adalah menangnya partai anti euro. Tidak hanya di Yunani, sentimen negatif di dalam negeri juga datang dari kondisi politik. Ketegangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpotensi membuat sentimen negatif bagi pasar. "Pasca eforia pasar dengan stimulus Bank Sentral Eropa akhir pekan lalu, isu domestik ini akan membuat sentimen negatid walaupun temporer," ujar Lana, Senin (26/1). Akhir pekan lalu, berdasarkan kurs tengah Bloomberg, nilai mata uang garuda menguat ke lebel Rp 12.459 per dollar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News