KPPU menyentil layanan IndiHome Telkom



JAKARTA. Layanan IndiHome dari PT Telkomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) kena semprit dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Wasit anti monopoli ini mengubah laporan yang mewajibkan konsumen memakai paket IndiHome Triple Play, dari tahap penyelidikan ke tahap pemeriksaan. 

Menurut Syarkawi Rauf, Ketua KPPU, pihaknya sudah mempunyai bukti menaikkan status laporan tersebut. Ada dua poin yang bakan KPPU dalami di kasus tersebut.

Pertama, terkait dugaan praktik trying arrangement dari Telkom lewat IndiHome Triple Play. Dugaan kedua, soal penyalahgunaan posisi dominan Telkom yang menguasai jasa sambungan tetap atau fixed line.


Lantaran ada tiga paket layanan (triple play), yakni telepon tetap, internet dan televisi berbayar, konsumen kesulitan memutuskan salah satu item layanan tersebut. Ada perjanjian sehingga pelanggan tidak bisa memilih salah satu layanan. "Kalau ada pelanggan memutus satu layanan, Telkom akan memutus seluruh layanan," katanya (12/10).

Menurut KPPU keberadaan IndiHome bisa berdampak penurunan pangsa pasar bagi para pesaing. Telkom memanfaatkan layanan sambungan tetap yang sudah tidak banyak dipakai konsumen.

Tapi BUMN tersebut  masih mewajibkan telepon tetap tersebut melekat di layanan IndiHome. "Saat ini yang mempunyai jaringan telepon rumah hanya Telkom," timpal Mohammad Reza, Kepala Hukum, Humas, dan Kerjasama KPPU ke KONTAN, Rabu (12/10). KPPU sendiri, akan mendalami materi laporan tersebut dalam waktu lima bulan.

Arif Prabowo, VP Corporate Communication  Telkom siap kooperatif dengan prosedur KPPU. "Telkom menghormati KPPU sebagai lembaga pengawas persaingan usaha," katanya ke KONTAN.

Menurutnya, layanan IndiHome sudah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Layanan tersebut justru untuk memberikan produk terbaik bagi konsumen.

Triple play jadi tren

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan, di persaingan bisnis yang semakin ketat, Telkom seharusnya bisa memberi pilihan produk. "Seharusnya Telkom bisa menjaga konsumen dengan layanan memuaskan," ujarnya.

Sejatinya, tak cuma Telkom. Pemain lain juga menawarkan triple play. "Kami sudah 10 tahun dengan paket triple play, kami akan lanjut terus," kata Harianda Noerlan, Sekretaris Perusahaan PT First Media Tbk, ke KONTAN (12/10).

Salah satu lini bisnis Grup Lippo ini  mencoba mengembangkan layanan ini ke beberapa kota. Saat ini First Media melakukan survei pasar ke beberapa kota. Seperti Batam, Semarang, dan Yogyakarta.

Pemain lain Biznet tak merasa terancam dengan adanya panggilan KPPU kepada IndiHome. Soalnya, Biznet tidak memiliki saluran telepon tetap laiknya IndiHome, melainkan saluran internet dan televisi berbayar. "Kami adalah provider internet dan televisi berbayar ke beberapa kota. Jadi lebih gampang dan lebih murah, praktis," kata Adi Kusma, Presiden Direktur PT Supra Primatama Nusantara, pengelola Biznet kepada KONTAN.

Biznet sepanjang tahun ini berencana menambah jaringan serat optik hingga 4.000 km lagi di beberapa kota di Jawa, seperti Semarang, Surabaya, Purwokerto, Tegal, Bojonegoro dan Cepu. 

Adi bilang, saat ini perusahaan memiliki pelayanan untuk internet saja hingga 70 kota di seluruh Indonesia. Sedangkan beberapa kota besar sudah mendapat layanan paket internet dan televisi berbayar.

Adi menyatakan, kemungkinan, alasan Indiehome milik Telkom dipanggil karena memaksa pelanggan yang ingin berlangganan telepon saja juga harus berlangganan televisi dan internet. Maka harga berlangganan mereka lebih tinggi.

Adi bilang, tahun ini, perusahaan telah memiliki sekitar 50.000 pelanggan. Sayang, Adi belum bisa menyebutkan target pencapaian pelanggan  hingga akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia