JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta agar Kementerian Perdagangan mengatur harga eceran tertinggi (HET) untuk perdagangan unggas. Desakan ini disampaikan wasit persaingan usaha tersebut mengingat dalam beberapa tahun terakhir peternak rakyat menderita kerugian. Hal itu disebabkan karena ketidakseimbangan harga jual bibit ayam, daging ayam, telur dan pakan ternak. Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan penetapan HET dapat menjaga harga komoditas unggas dari hulu hingga hilir. Dengan begitu, biaya produksi ternak ayam lebih terkontrol. Menurutnya, tingginya biaya produksi ayam disebabkan mahalnya harga pakan dan day old chic (DOC) dari industri ayam. "Sebagai contoh, harga produksi ayam broiler saat ini Rp 18.000 per ekor, tapi harga daging ayam pernah jatuh sampai Rp 14.000 - Rp 16.000 per ekor di tingkat petenak," ujarnya akhir pekan lalu.
KPPU minta Kemdag tetapkan HET unggas
JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta agar Kementerian Perdagangan mengatur harga eceran tertinggi (HET) untuk perdagangan unggas. Desakan ini disampaikan wasit persaingan usaha tersebut mengingat dalam beberapa tahun terakhir peternak rakyat menderita kerugian. Hal itu disebabkan karena ketidakseimbangan harga jual bibit ayam, daging ayam, telur dan pakan ternak. Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan penetapan HET dapat menjaga harga komoditas unggas dari hulu hingga hilir. Dengan begitu, biaya produksi ternak ayam lebih terkontrol. Menurutnya, tingginya biaya produksi ayam disebabkan mahalnya harga pakan dan day old chic (DOC) dari industri ayam. "Sebagai contoh, harga produksi ayam broiler saat ini Rp 18.000 per ekor, tapi harga daging ayam pernah jatuh sampai Rp 14.000 - Rp 16.000 per ekor di tingkat petenak," ujarnya akhir pekan lalu.