KPPU Sebut Ada 114 Notifikasi Merger dan Akuisisi di Indonesia di Semester I-2024



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut terdapat 114 notifikasi merger dan akuisisi korporasi yang ada di Indonesia sepanjang semester I-2024.

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur mengatakan, capaian tersebut sedikit lebih tinggi dari notifikasi merger dan akuisisi pada semester I-2023 yang berjumlah 107 notifikasi. Realisasi ini turut dipengaruhi oleh penyempurnaan regulasi melalui Peraturan KPPU No. 3 Tahun 2023.

Beleid ini memperkenalkan sistem penyampaian notifikasi secara elektronik, mengatur ketentuan penghitungan nilai aset/penjualan pada aset/penjualan yang ada di Indonesia, percepatan masa pemeriksaan kelengkapan dokumen, dan pelaksanaan Sidang Majelis Komisi untuk hasil penilaian secara menyeluruh.


“Untuk tahun 2024 aktivitas notifikasi merger dan akuisisi yang mendominasi antara lain sektor perkebunan, energi dan pertambangan, telekomunikasi, aplikasi, dan jasa internet,” kata Deswin, Kamis (5/9).

Deswin memperkirakan, sektor telekomunikasi dan jasa internet berpotensi kembali ramai dengan aktivitas merger dan akuisisi pada sisa tahun ini. Hal ini didukung oleh peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia yang sangat membantu kinerja industri tersebut.

Baca Juga: Maskapai Berharap Harga Avtur Bisa Turun

Selain itu, tren serupa kemungkinan juga akan terjadi di sektor energi dan pertambangan. Pasalnya, hilirisasi di sektor pertambangan terus didorong pemerintah, sehingga kegiatan ekspansi di sektor ini cukup ramai.

Dalam catatan Kontan, ada beberapa contoh aksi merger dan akuisisi yang terjadi selama tahun 2024 berjalan.

Misalnya, Mind ID telah menuntaskan transaksi akuisisi sekitar 14% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dari Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd (SMM) pada awal Juli 2024.

Selain itu, ada akuisisi TikTok Shop terhadap Tokopedia pada bulan Februari lalu. TikTok pun turut berinvestasi di Tokopedia senilai Rp 23 triliun.

Ada pula proses merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang masih berlangsung sampai saat ini. Merger kedua emiten telekomunikasi ini ditargetkan rampung tahun 2024.

Baca Juga: Pemerintah Evaluasi Formula Harga Avtur, Ini Kata INACA dan Garuda Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati