KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk terus mengoptimalkan penyaluran kredit kepemilikan hunian. Realisasi KPR/KPA bank pelat merah ini sepanjang kuartal I 2019 masih berjalan dengan baik. Direktur Konsumer Bank BTN Budi Satria mengatakan, penyaluran KPR/KPA perseroan dalam tiga bulan pertama tahun ini masih tumbuh di atas pertumbuhan industri. Hanya saja, dia tidak bersedia menyebutkan detail pertumbuhannya dengan alasan menunggu publikasi resminya.
Sementara harga hunian yang paling banyak dibiayai bank dengan kode emiten BBTN ini selama tiga bulan terakhir ada di bawah harga Rp 1 miliar. "Rata-rata tenor KPR yang dibiayai 15 tahun. " kata Budi pada Kontan.co.id, Kamis (4/4). Selain wilayah Jabodetabek, fokus utama penyaluran KPR/KPA Bank BTN ada di kota-kota di Pulau Jawa dan Sumatera. Bank ini optimistis penyaluran KPR akan lebih bergairah lagi setelah Pemilu dan Pilpres usai. Untuk menggenjot pertumbuhan KPR, Budi bilang, Bank BTN akan selalu mempersiapkan program-program baru sepanjang tahun sesuai kebutuhannya. Selain itu, perseroan juga masih melanjutkan kerja sama dengan instansi terutama BUMN dalam mendorong kredit kepemilikan hunian. Baru-baru ini, Bank BTN menggandeng PT Angkasa Pura Support (PT APS), anak perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) terkait penyediaan jasa dan layanan perbankan bagi karyawan APS. Dalam kerja sama ini, Bank BTN akan memberikan fasilitas perbankan, di antaranya pengelolaan operasional keuangan baik dalam bentuk giro dan deposito maupun fasilitas Program Pengembangan Operasional (PPO), kredit ataupun pembiayaan Program Sejuta Rumah, pinjaman tunai, payroll dan lain sebagainya.
Dari kerja sama itu, BTN membidik potensi penyaluran KPR bagi karyawan APS yang mencapai lebih dari 13.000 orang dengan potensi nilai KPR kurang lebih mencapai Rp 581 miliar, baik KPR subsidi maupun non subsidi. Dari sisi potensi pertumbuhan DPK, Bank BTN berharap dapat mengantongi DPK dari tabungan sekitar Rp 5 miliar dengan perkiraan jumlah rekening sebanyak 2.600 akun. Sementara potensi giro dari payroll karyawan APS yang bisa terkumpul sekitar Rp10 miliar. “Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah bagi para karyawan APS terutama untuk memiliki rumah, karena kami menyediakan promosi khusus bagi pihak-pihak yang bekerjasama dengan kami,” kata Budi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto