KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan ekspansi kredit Kepemilikan Rumah (KPR) cukup baik sepanjang semester I-2022. Pada paruh pertama itu, KPR dari bank swasta terbesar di Tanah Air ini sudah tumbuh sebesar 8,6% secara
year on year (YoY). Adapun per Juni 2021,
outstanding KPR BCA telah mencapai Rp 93,62 triliun. Dengan pertumbuhan 8,6% maka portofolio KPR perseroan per Juni 2022 sudah mencapai Rp 101,67 triliun.
EVP Consumer Loan BCA Welly Yandoko mengatakan, capaian tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan perseroan.
"BCA akan terus berperan dalam menyalurkan kredit dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah menggerakkan roda perekonomian. Namun, tetap memperhatikan dan menyesuaikan dengan kondisi makroekonomi ke depan," katanya pada Kontan.co.id, Jumat (8/7). BCA akan terus menyiapkan strategi untuk mendorong penyaluran KPR sampai akhir tahun meskipun suku bunga BI bakal naik dan diskon pajak properti telah berakhir di Juni. Ia bilang, pihaknya bakal bisa bersaing dari sisi suku bunga karena likuiditas BCA sangat baik dan rasio dana murah juga tinggi.
Baca Juga: BCA: BI Fast Diminati Nasabah Ritel, Kliring Diandalkan Segmen Korporasi Dari sisi rekanan, BCA akan terus berusaha untuk berkolaborasi dengan Developer dan Broker Properti terpercaya untuk dapat terus meningkatkan layanan masyarakat terhadap kebutuhan perumahan. Perseroan juga terus berusaha untuk meningkatkan penetrasi ke segmen pasar yang relatif belum tergarap saat ini, khususnya segmen bawah dan masyarakat yang belum tersentuh cabang, melalui pengembangan digital KPR yang saat ini dapat mengakomodir pengajuan aplikasi melalui e-form, simulasi budget, memonitor proses aplikasi melalui fitur e-tracking, dan lain-lain. Dari sisi suku bunga, BCA saat ini masih menawarkan promo spesial. Hingga 31 Juli 2022, perseroan masih menawarkan bunga promo 3,99% fix 3 tahun. Selain itu, juga menawarkan bunga fix 5 tahun, fix 8 tahun, fix 10 tahun serta suku bunga fix berjenjang yang saat ini sedang jadi topik promosi BCA dengan bunga 4,38% pada tahun pertama sampai ketiga dan kemudian berjenjang sampai tahun kedelapan. Lebih lanjut Welly bilang, KPR BCA akan tetap berusaha memberikan suku bunga terbaik meskipun ada kecenderungan tren kenaikan suku bunga.
"Termasuk suku bunga floating kami juga relatif ringan dan stabil." pungkasnya. Ke depan, bunga KPR perbankan bakal segera naik seiring dengan tren kenaikan suku bunga yang sedang terjadi saat ini guna meredam inflasi. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mengerek suku bunga acuan pada semester II ini mengikuti kebijakan The Fed yang cukup agresif menaikkan suku bunganya. Oleh karena itu, para calon pembeli rumah tidak boleh buang-buang waktu. Jika uang muka mencukupi maka sebaiknya segeralah putuskan beli rumah sebelum bunga KPR naik. Saat ini sejumlah bank masih menawarkan promo-promo bunga KPR yang cukup menarik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari