JAKARTA. Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi Bank BTN sampai akhir Juni 2010 kemarin mencatat angka 23,6%. Sedangkan KPR non subsidi tumbuh 22,8%. Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro menuturkan, pertumbuhan KPR bersubsidi sejatinya bisa dikerek lebih tinggi. Namun, "Banyak orang yang masih menahan, menunggu likuiditas," ujarnya di Jakarta, Kamis malam (15/7). Secara umum, hingga kuartal dua 2010 laju pertumbuhan kredit bank spesialis perumahan ini sudah mencapai Rp 10,181 triliun year to date. Sedangkan bila dihitung year on year, kredit BTN sudah bertumbuh Rp 46,41 triliun. BTN optimis, semester dua tahun ini kredit bisa lebih kencang mengingat siklusnya selama ini pertumbuhan di paruh kedua selalu lebih tinggi. Khusus tahun ini, BTN menargetkan bisa menjual Rp 20 triliun kredit baru. Dus, tinggal separuh lagi target tersebut akan terpenuh. Kendati bakal mudah mencapai target, BTN memutuskan tidak merevisi target kreditnya. "Tidak ada revisi," kata Iqbal. Selain menggenjot kredit perumahan sebagai dagangan utama BTN, bank pelat merah ini juga menggeber kredit non perumahan seperti kredit UKM dan konsumer. "Komposisi kredit non perumahan di kuartal dua tahun ini naik 7,8%," imbuhnya.
KPR Bersubsidi BTN Tumbuh 23,6%
JAKARTA. Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi Bank BTN sampai akhir Juni 2010 kemarin mencatat angka 23,6%. Sedangkan KPR non subsidi tumbuh 22,8%. Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro menuturkan, pertumbuhan KPR bersubsidi sejatinya bisa dikerek lebih tinggi. Namun, "Banyak orang yang masih menahan, menunggu likuiditas," ujarnya di Jakarta, Kamis malam (15/7). Secara umum, hingga kuartal dua 2010 laju pertumbuhan kredit bank spesialis perumahan ini sudah mencapai Rp 10,181 triliun year to date. Sedangkan bila dihitung year on year, kredit BTN sudah bertumbuh Rp 46,41 triliun. BTN optimis, semester dua tahun ini kredit bisa lebih kencang mengingat siklusnya selama ini pertumbuhan di paruh kedua selalu lebih tinggi. Khusus tahun ini, BTN menargetkan bisa menjual Rp 20 triliun kredit baru. Dus, tinggal separuh lagi target tersebut akan terpenuh. Kendati bakal mudah mencapai target, BTN memutuskan tidak merevisi target kreditnya. "Tidak ada revisi," kata Iqbal. Selain menggenjot kredit perumahan sebagai dagangan utama BTN, bank pelat merah ini juga menggeber kredit non perumahan seperti kredit UKM dan konsumer. "Komposisi kredit non perumahan di kuartal dua tahun ini naik 7,8%," imbuhnya.