JAKARTA. Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pihaknya akan melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam debat putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 19 April 2017.Masyarakat akan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan langsung kepada pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta."Nanti kami ingin mengajak masyarakat untuk hadir di forum debat dan menanyakan langsung kepada calon gubernur dan wakil gubernur tentang persoalan keseharian yang mereka hadapi," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (29/3).
KPU DKI Jakarta saat ini tengah membentuk tim independen untuk mendata berbagai elemen masyarakat yang tidak berafiliasi pada salah satu pasangan calon dan akan dihadirkan dalam debat untuk harus memberikan pertanyaan positif yang tidak menyerang. "Misalnya pengusaha kecil, kesulitan mereka itu apa sih, dari sisi modal, tempat usaha. Kemudian guru-guru honorer yang sudah bertahun-tahun tidak diangkat, buruh atau komunitas yang lain, atau pengguna layanan umum, misalnya transportasi umum, itu diberi kesempatan," kata Sumarno. Pelibatan masyarakat ini merupakan perubahan mekanisme debat pada putaran pertama. Sebab, pada putaran pertama, pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan moderator hanya disusun oleh tim panelis. Sumarno menyebut KPU DKI Jakarta telah mengonsultasikan perubahan tersebut kepada KPU RI dan disetujui. Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat, tema besar debat pada putaran kedua yakni "Dari Masyarakat untuk Jakarta". "Jadi memang kami ingin memfasilitasi aspirasi yang berkembang di masyarakat untuk menyampaikan kepada calon gubernurnya walaupun para calon sudah tiap hari blusukan," ucap Sumarno. Debat pada putaran kedua nanti akan dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, pasangan cagub-cawagub menjawab pertanyaan dari tim panelis untuk menajamkan visi, misi, dan program mereka.
Kedua, pasangan cagub-cawagub akan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan masyarakat. Terakhir, kedua pasangan cagub-cawagub akan saling bertanya dan menanggapi. Setelah melakukan focus group disscussion (FGD) dengan para ahli dari berbagai bidang, KPU DKI Jakarta mendapat masukan untuk melakukan pendalaman materi dalam debat putaran kedua, baik yang terkait dengan masalah kesenjangan sosial, perumahan, disabilitas, pelayanan publik, hingga pembangunan. "Para ahli memberi pendapat bahwa materinya tidak perlu mengangkat sesuatu yang baru karena pada dasarnya pada debat putaran pertama dan selama masa kampanye para calon sudah banyak menyampaikan banyak program, visi, dan misi kepada masyarakat," kata Sumarno. (Nursita Sari) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie