JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum menampik anggapan 10,4 juta daftar pemilih tetap (DPT) tidak valid, pasalnya mereka terdaftar sebagai pemilih. Lagipula, dari 10,4 juta pemilih, sudah ditemukan 3,2 juta pemilih ternyata memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). "Polemik yang sekarang berkembang dan sangat dipolitisis, seakan 10,4 itu invalid, fiktif. Padahal itu kita nyatakan valid tapi dia tidak ber-NIK saja," ujar komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah kepada wartawan di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2013). Menurut Ferry, dari 10.4 juta pemilih tanpa NIK, sekitar 3,2 juta sudah ditemukan NIK-nya. Jadi, jumlah pemilih yang masih terus dicari NIK-nya oleh KPU kabupaten atau kota, bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sampai 4 Desember 2013.
KPU bantah tujuh juta pemilih invalid
JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum menampik anggapan 10,4 juta daftar pemilih tetap (DPT) tidak valid, pasalnya mereka terdaftar sebagai pemilih. Lagipula, dari 10,4 juta pemilih, sudah ditemukan 3,2 juta pemilih ternyata memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). "Polemik yang sekarang berkembang dan sangat dipolitisis, seakan 10,4 itu invalid, fiktif. Padahal itu kita nyatakan valid tapi dia tidak ber-NIK saja," ujar komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah kepada wartawan di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2013). Menurut Ferry, dari 10.4 juta pemilih tanpa NIK, sekitar 3,2 juta sudah ditemukan NIK-nya. Jadi, jumlah pemilih yang masih terus dicari NIK-nya oleh KPU kabupaten atau kota, bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sampai 4 Desember 2013.