JAKARTA. Hendardi, Ketua SETARA Institute mengatakan, klarifikasi terbuka Wiranto atas pemecatan Prabowo Subianto (PS) menegaskan bahwa calon presiden Prabowo Subianto memang diberhentikan tidak hormat karena melakukan penculikan atas inisiatifnya sendiri. "Meskipun Wiranto tidak menyelesaikan kontroversi hukum yang melilit PS. Akan tetapi cukup menjadi referensi bagi publik untuk bersikap dalam Pilpres 2014. Bahwa, salah satu kandidat presiden 2014 adalah orang yang indisipliner dan karenanya diberhentikan dari kesatuannya," ujar Hendardi seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (20/6/2014). "Sekali lagi bola ada di tangan SBY untuk membuka dokumen DKP dan menjalankan rekomendasi DPR untuk membentuk pengadilan HAM. Demikian juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berkewajiban meninjau ulang keabsahan pencalonan PS," katanya.
KPU diminta tinjau ulang keabsahan capres Prabowo
JAKARTA. Hendardi, Ketua SETARA Institute mengatakan, klarifikasi terbuka Wiranto atas pemecatan Prabowo Subianto (PS) menegaskan bahwa calon presiden Prabowo Subianto memang diberhentikan tidak hormat karena melakukan penculikan atas inisiatifnya sendiri. "Meskipun Wiranto tidak menyelesaikan kontroversi hukum yang melilit PS. Akan tetapi cukup menjadi referensi bagi publik untuk bersikap dalam Pilpres 2014. Bahwa, salah satu kandidat presiden 2014 adalah orang yang indisipliner dan karenanya diberhentikan dari kesatuannya," ujar Hendardi seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (20/6/2014). "Sekali lagi bola ada di tangan SBY untuk membuka dokumen DKP dan menjalankan rekomendasi DPR untuk membentuk pengadilan HAM. Demikian juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berkewajiban meninjau ulang keabsahan pencalonan PS," katanya.