JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus bekerja keras sejak awal tahun ini. Pasalnya, di sela-sela kesibukan mempersiapkan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 April 2009 mendatang, KPU harus merampungkan setidaknya 44 Peraturan tentang Pemilu Presiden (Pilpres) dan empat aturan tambahan bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pembuatan peraturan ini merupakan amanat dari Undang-Undang tentang Pemilihan Presiden, untuk memperjelas pasal-pasal yang memerlukan penjelasan teknis. Di antaranya tentang verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administratif bakal pasangan calon presiden dan wakilnya, ketentuan pelaksanaan metode kampanye, sanksi pelanggaran kampanye, pelaksanaan debat calon presiden, ketentuan mengenai keikutsertaan pejabat negara dalam kampanye, ketentuan surat suara pasangan calon, dan penentuan tatacara dan waktu Pilpres lanjutan atau susulan. Selain itu, KPU juga harus mencari dasar hukum bagi kewajiban penyumbang dana kampanye menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
KPU Masih Harus Rampungkan 44 Peraturan Pilpres
JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus bekerja keras sejak awal tahun ini. Pasalnya, di sela-sela kesibukan mempersiapkan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 April 2009 mendatang, KPU harus merampungkan setidaknya 44 Peraturan tentang Pemilu Presiden (Pilpres) dan empat aturan tambahan bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pembuatan peraturan ini merupakan amanat dari Undang-Undang tentang Pemilihan Presiden, untuk memperjelas pasal-pasal yang memerlukan penjelasan teknis. Di antaranya tentang verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administratif bakal pasangan calon presiden dan wakilnya, ketentuan pelaksanaan metode kampanye, sanksi pelanggaran kampanye, pelaksanaan debat calon presiden, ketentuan mengenai keikutsertaan pejabat negara dalam kampanye, ketentuan surat suara pasangan calon, dan penentuan tatacara dan waktu Pilpres lanjutan atau susulan. Selain itu, KPU juga harus mencari dasar hukum bagi kewajiban penyumbang dana kampanye menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).