JAKARTA. Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, lembaga penyelenggara pemilu itu tak gamang soal rencana kerja sama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk pengamanan data pemilu. Namun, ujar dia, KPU harus melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terlebih dahulu. "Kami tidak gamang yah. Nanti akan kami sikapi. Kami harus koordinasi dan sebagainya. Tapi kami belum mengambil sikap apa pun," ujar Ferry usai diskusi "Daftar Pemilih Tetap (DPT) versus Kualitas Pemilihan Umum 2014" di Kantor Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Jumat (22/11/2013). Ferry mengatakan KPU juga tetap memperhatikan aspirasi publik, baik yang mendukung maupun menentang rencana kerja sama itu. Dia mengatakan pengamanan data pemilu, bagaimana pun juga perlu dilakukan ketika KPU menggunakan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) pada Pemilu 2014. Ferry mengatakan aplikasi Situng hanya akan digunakan sebagai data pembanding untuk hasil rekapitulasi manual pemungutan suara. "Kecenderungannya, kami akan pakai Situng. Tapi nanti kami bahas lagi," kata mantan Ketua KPU Jawa Barat itu. Polemik panjang terkait wacana kerja sama ini telah membuat Lemsaneg menyatakan kesiapannya mundur dari rencana pengamanan data tersebut. "Kami sudah siap menarik diri dari penyelenggaraan Pemilu 2014, untuk mengakhiri polemik berkepanjangan yang kontraproduktif bagi kemajuan demokrasi Indonesia," kata Kepala Lemsaneg Djoko Setiadi, Jumat. KPU dan Lemsaneg bersepakat bekerja sama menangani data pemilu, mencakup lima aspek. Aspek pertama adalah penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia dalam pengamanan sistem dan jaringan teknologi informasi. Kedua, penyediaan perangkat dan sistem pengamanan data dan informasi. Ketiga, pengamanan dokumen elektronik dan distribusinya. Keempat, pengamanan data center dan perangkat yang digunakan. Kelima, pengamanan data elektronik dan komunikasi pimpinan KPU. (Deytri Robekka Aritonang)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KPU tidak gamang soal kerja sama dengan Lemsaneg
JAKARTA. Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, lembaga penyelenggara pemilu itu tak gamang soal rencana kerja sama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk pengamanan data pemilu. Namun, ujar dia, KPU harus melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terlebih dahulu. "Kami tidak gamang yah. Nanti akan kami sikapi. Kami harus koordinasi dan sebagainya. Tapi kami belum mengambil sikap apa pun," ujar Ferry usai diskusi "Daftar Pemilih Tetap (DPT) versus Kualitas Pemilihan Umum 2014" di Kantor Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Jumat (22/11/2013). Ferry mengatakan KPU juga tetap memperhatikan aspirasi publik, baik yang mendukung maupun menentang rencana kerja sama itu. Dia mengatakan pengamanan data pemilu, bagaimana pun juga perlu dilakukan ketika KPU menggunakan Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) pada Pemilu 2014. Ferry mengatakan aplikasi Situng hanya akan digunakan sebagai data pembanding untuk hasil rekapitulasi manual pemungutan suara. "Kecenderungannya, kami akan pakai Situng. Tapi nanti kami bahas lagi," kata mantan Ketua KPU Jawa Barat itu. Polemik panjang terkait wacana kerja sama ini telah membuat Lemsaneg menyatakan kesiapannya mundur dari rencana pengamanan data tersebut. "Kami sudah siap menarik diri dari penyelenggaraan Pemilu 2014, untuk mengakhiri polemik berkepanjangan yang kontraproduktif bagi kemajuan demokrasi Indonesia," kata Kepala Lemsaneg Djoko Setiadi, Jumat. KPU dan Lemsaneg bersepakat bekerja sama menangani data pemilu, mencakup lima aspek. Aspek pertama adalah penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia dalam pengamanan sistem dan jaringan teknologi informasi. Kedua, penyediaan perangkat dan sistem pengamanan data dan informasi. Ketiga, pengamanan dokumen elektronik dan distribusinya. Keempat, pengamanan data center dan perangkat yang digunakan. Kelima, pengamanan data elektronik dan komunikasi pimpinan KPU. (Deytri Robekka Aritonang)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News