KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) akan segera meresmikan dua dermaga baru. Anak usaha PT Krakatau Steel Tbk ini juga membidik tender untuk menjadi pengelola pelabuhan milik PLN. Saat ini kapasitas total pelabuhan Cigading, Cilegon, Banten, ini memiliki kapasitas 21 juta ton. Dengan kapasitas bongkar muat 4 juta ton, dua dermaga itu akan menambah kapasitas total Cigading menjadi 25 juta ton. Kedua dermaga nantinya dapat disandari kapal berbobot 70.000 DWT. Setelah mulai dibangun pada 2018 lalu, dua dermaga baru tersebut rencana akan mulai diresmikan dan pengoperasiannya mulai pertengahan Juni. Dua dermaga, yakni dermaga 7.1 dan dermaga 7.2, akan menambah jumlah slot dermaga Cigading menjadi 17. Rencananya dermaga itu dilengkapi dengan empat unit
jib crane.
Direktur Utama PT KBS Alugoro Mulyowahyudi menjelaskan dermaga baru akan jadi dermaga umum yang akan melayani dari grup kargo Krakatau Steel dan Krakatau Posco, seperti baja dan bahan baku baja. Serta dengan kargo perusahaan swasta yang membawa barang
bulk seperti gandum, semen, batu bara dan lainnya. "Kami juga kerjasama dengan Sucofindo untuk dalam satu sampai dua tahun ke depan KBS visinya memiliki pelabuhan berkonsep
green and smart port," kata Alugoro kepada Kontan.co.id, Selasa (23/4). Alugoro menambahkan saat ini kapal-kapal asing punya tren untuk mau bersandar ke pelabuhan yang berkonsep ramah lingkungan. Alhasil perusahaan pelat merah ini harus beradaptasi dengan kebutuhan jaman. Sebagai badan usaha pelabuhan milik PT Krakatau Steel Tbk pada tahun ini mengincar arus barang 21,4 juta ton, setelah tahun lalu menggaet
throughput 17,2 juta ton. Peningkatan sekitar 24% itu didorong oleh kenaikan kargo PT Krakatau Steel Tbk, PT Krakatau Posco, pihak ketiga, dan beroperasinya dua dermaga baru. Selain itu, PT KBS memasuki masa tender untuk menjadi pengelola pelabuhan milik PLN. Pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan yang menjadi bongkar muat batu bara PLTU yang berada di Batang, Jawa Tengah dan Bajanegara, Banten. Sebelumnya, PT KBS punya pengalaman mengelola pelabuhan PLN di Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah. "Ditargetkan tahun ini sudah ada pengumumannya," jelasnya. Sebagai salah satu strategi pengembangan bisnis menuju Port Centric Logistics Company di Indonesia, PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) mengambil alih kepemilikan PT Wahana Sentana Baja (WSB) yang sahamnya dimiliki Dana Pensiun Krakatau Steel (DPKS). Perseroan juga mengambil alih PT Multi Sentana Baja (MSB) yang sahamnya dimiliki oleh PT Purna Sentana Baja (PSB). Penandatanganan nota kesepahaman pengambil alihan kedua perusahaan tersebut telah dilakukan pada hari Selasa, (16/4).
Alugoro mengatakan pengambil alihan dua perusahaan tersebut bertujuan untuk mendukung dan memperluas servis logistik di KBS yang melakukan bisnis multimoda. “Visi KBS ke depan yaitu menjadi Port Centrist Intregated Company. Ingin menjadi perusahaan logistik yang terintegrasi yang berbasis di pelabuhan. Kita juga akan menerapkan
greenport dan
smartport sehingga ke depan menjadi pelabuhan yang disukai kapal-kapal asing”, tegas Alugor. Dari data internalnya, pada tahun lalu KBS mencatat pendapatan sebesar Rp 1 triliun dan laba Rp 150 miliar. Dengan berjalannya 4 anak perusahaan saat ini, KBS menargetkan kenaikan pendapatan di tahun 2019 menjadi Rp 1,5 triliun dan laba sebesar Rp 220 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .