KONTAN.CO.ID - PT Krakatau Chandra Energi (KCE), perusahaan penyedia tenaga listrik, jasa kelistrikan dan energi baru terbarukan (EBT) yang andal dan bersaing di Indonesia, telah selesai melakukan pembangunan dan penyaluran energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop berkapasitas 1,2 MWp yang dibangun di atap Hot Rolling Plant (HRP) PT Krakatau Posco (KP). Pembangunan dan pengoperasian PLTS ini menambah bauran kapasitas EBT di Kawasan Industri Krakatau (KIK) hingga kini mencapai total 2,2 MWp. Sejak 2020, KCE telah membangun PLTS baik dalam bentuk Rooftop, Ground-Mounted maupun Floating Solar PV. Selain untuk kebutuhan sendiri maupun untuk pelanggan di KIK, bisnis EBT KCE juga melayani pelanggan residential di area Cilegon dan Jakarta. Beberapa skema turut pula ditawarkan kepada pelanggan, berupa zero investment (tanpa investasi), lease (sewa pinjam) juga purchase (pembelian dan pemasangan langsung). KP sendiri menggandeng KCE sebagai mitra dalam pembangunan PLTS Atap di Gedung Main Office dan Coil Yard HRP. Pada bangunan pertama, KCE membangun PLTS dengan kapasitas 125 kWp menggunakan modul PV berkapasitas 575 Wp sebanyak 216 unit serta satu inverter berkapasitas 100 kWp.
Sedangkan PLTS Atap pada Gedung Coil Yard HRP berkapasitas 1,12 MWp, menggunakan modul PV berkapasitas serupa dengan jumlah sebanyak 1.944 unit dan delapan inverter berkapasitas 115 kWp. Kedua PLTS Atap tersebut diproyeksikan dapat mereduksi emisi karbon hingga 1.407,2 Ton CO2 equivalent per tahunnya atau setara menanam kurang lebih 70 ribu hingga 80 ribu pohon per tahun. Power Purchase Agreement (PPA) antara KCE dan KP telah ditandatangani pada November 2023 dan proyek ini diselesaikan tepat waktu pada Oktober 2024. Peresmian PLTS Atap dilakukan di Auditorium Headquarter KP dengan dihadiri langsung oleh jajaran Direksi dan Manajemen dari KCE dan KP. Direktur Utama KCE, Erri Dewi Riani mengatakan, pembangunan Solar PV KP merupakan pencapaian penting dalam upaya KCE menghadirkan solusi energi bersih dan berkelanjutan di KIK dan menegaskan komitmen Perusahaan dalam menyediakan energi yang dapat diandalkan. “Sebagai bagian dari Chandra Asri Group, kami terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung Indonesia dalam penggunaan energi baru terbarukan. PLTS KP ini tidak hanya menjadi sekedar pembangunan instalasi pembangkit listrik, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan dekarbonisasi. Kami berharap langkah ini dapat memberikan dampak positif, baik secara ekonomi maupun lingkungan,” ujar Erri. KCE sendiri berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dan mengenalkan peran KCE sebagai Energy Service Company (ESCO) penyediaan listrik dan energi terbarukan yang dapat memberikan efisiensi bagi operasional perusahaan. “Dengan hadirnya PLTS berkapasitas 1,2 MWp di HRP Krakatau Posco yang menggunakan material dengan TKDN mencapai 59% dan sesuai dengan standar safety yang berlaku, kami berharap Krakatau Posco dapat terus mengoptimalkan penggunaan energi bersih di plant Krakatau Posco lainnya. Selain itu berkat kolaborasi ini, KCE juga berhasil meningkatkan bauran kapasitas EBT-nya menjadi 2,2 MWp, terdiri dari berbagai jenis PLTS yakni ground-mounted, rooftop dan floating,” tambah Erri. Presiden Direktur PT Krakatau Posco, Jung Bum-Su, menyampaikan, sebagai salah satu pabrik baja terintegrasi di Indonesia, Krakatau Posco sangat mematuhi regulasi yang berkaitan dengan perubahan iklim dan pengurangan emisi karbon.”Produksi baja low-carbon dapat meningkatkan competitiveness di pasar baja global. Untuk itu, kami harus segera meresponnya dengan mulai menerapkan strategi penggunaan EBT melalui proyek pembangunan PLTS bersama KCE. Berkat kolaborasi dengan KCE ini, kami dapat mengurangi emisi karbon hingga 1.400 Ton per tahunnya, mengurangi biaya energi dari proses produksi serta menggapai Zero Accidents berkat upaya maksimal dalam penerapan regulasi keselamatan oleh KP dan KCE,” ujar Jung Bum-Su. “Bagi KCE, sebagai produsen energi listrik, kolaborasi ini berkontribusi pula dalam upaya peningkatan proporsi bauran EBT nasional yang sejalan dengan target pencapaian NZE pada tahun 2060. Kami berharap kerja sama antara KP dan KCE dalam penerapan EBT akan terus tumbuh berkelanjutan,” tambahnya. Kedepan, KCE berencana untuk terus mengembangkan kapasitas produksi energi terbarukan melalui beberapa inisiatif, antara lain investasi dalam proyek pembangunan fasilitas PLTS, termasuk PLTS Terapung. Disamping itu, KCE juga menjalin kolaborasi dengan mitra strategis di berbagai sektor untuk memperluas jangkauan dan kapasitas layanan serta mengadopsi teknologi terbaru yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam produksi energi terbarukan. Tentang Krakatau Chandra Energi Krakatau Chandra Energi adalah perusahaan penyedia tenaga listrik, jasa kelistrikan dan energi baru terbarukan yang andal dan bersaing di Indonesia serta merupakan bagian dari PT Chandra Asri Pacific Tbk, perusahaan solusi energi, kimia, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara. Perusahaan memiliki rekam jejak lebih dari 28 tahun sebagai penyedia tenaga listrik di Kawasan Industri Krakatau Cilegon dan penopang produksi salah satu pabrik baja terbesar di Indonesia, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Sebagai Perusahaan yang memiliki izin usaha penyediaan tenaga listrik di wilayah usaha Krakatau Industrial Estate, Krakatau Chandra Energi didukung dengan teknologi pembangkit Combined Cycle Power Plant (CCPP) 120 MW dan fasilitas pendukung yang berlokasi strategis di pusat industri Cilegon, Banten.
Baca Juga: KCE Luncurkan Kampanye Energizing Growth with Renewable Energy Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti