KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krakatau International Port (KIP) menjalin kemitraan dengan PT Pertamina Trans Kontinental dalam rangka memperkuat sinergi dalam bidang perluasan jaringan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya industri jasa maritim. Chief Executive Officer (CEO) KIP M. Akbar Djohan mengungkapkan, integrasi ini bertujuan agar dapat memperluas partner strategi dalam rangka mempercepat pertumbuhan bisnis pelabuhan di Indonesia. Hal ini juga selaras dengan visi KIP yang berupaya memperkuat port management dan ship management dalam memberikan jasa kepelabuhanan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai salah satu anak perusahaan Krakatau Steel yang bergerak di bidang port dan logistic, imbuh Akbar, KIP merasa perlu untuk bisa membangun aliansi. Adapun saat ini KIP sudah beroperasi di Marunda, Perairan Jepara, Dumai dan Nipah, serta ke depannya juga akan melakukan perluasan bisnis di Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Kerjasama Krakatau Bandar Samudera-Jasa Armada Indonesia di port & ship management "Dengan adanya strategic partnership diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis. Harapannya tidak hanya di selat Sunda, tetapi kami juga akan terus berupaya melakukan ekspansi," ujar Akbar dalam keterangan tertulis yang disiarkan Selasa (2/11). Krakatau International Port merupakan Pelabuhan Hub Internasional dan Curah Terbesar di Indonesia dengan kapasitas terpasang mencapai 25 Juta Ton per tahun yang terintegrasi dengan fasilitas logistik. Terletak di lokasi strategis di Selat Sunda, yang mana 53 ribu kapal melintas setiap tahunnya. "Kami melaksanakan kolaborasi dan sinergi antar BUMN. Sehingga ke depan kami berharap kita tidak hanya berhenti di Pelabuhan Cigading saja, tapi akan meluas ke berbagai Pelabuhan di Indonesia”, lanjut Akbar. Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), Nepos MT Pakpahan mengungkapkan, sinergi yang terjalin diharapkan dapat meningkatkan skala bisnis kedua belah pihak. Sehingga diharapkan ke depan dapat mendukung peningkatan kondisi ekonomi nasional. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat menambah manfaat bagi kedua belah pihak, baik itu KIP maupun PTK. "Dengan melakukan kerja sama atau aliansi ini tentu diharapkan dapat menaikkan skala bisnis bagi kedua belah pihak. Harapannya langsung ada implementasi konkritnya. Kami sudah lihat dalam waktu dekat ini sudah ada model bisnis antara KIP dan PTK," kata Napos.
Baca Juga: Kembangkan green port, Krakatau Bandar Samudera (KIP) manfaatkan energi surya Selain itu, ada juga peluang kerjasama dalam bidang kapal tunda dan pandu serta oil spill response maupun bunkering Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kapal – kapal. Napos mengatakan, kerja sama antara KIP dengan PTK diharapkan dapat menjembatani tujuan tercapainya optimalisasi jasa pelayanan pelabuhan sebagai pintu gerbang roda ekonomi nasional. “Saya melihat kerja sama dengan KIP akan terus berkembang. Apalagi melihat KIP bertumbuh, tentu bergandeng lurus dengan kebutuhan untuk kapal tipe tugboat. Kami memiliki beragam kapal sehingga dapat memberikan pilihan. Kalau ini sifatnya long term maka akan menjadi kerja sama yang positif," pungkas Napos. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto