JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menggenjot produksi baja untuk memenuhi kebutuhan industri otomotif. Perusahaan baja nasional ini menargetkan penjualan baja bagi sektor otomotif ini bisa menanjak sebesar 17% dari total penjualan perusahaan dalam dua tahun ke depan.Direktur Pemasaran KRAS Irvan Kamal Hakim mengatakan tahun ini penjualan baja untuk sektor otomotif baru mencapai sekitar 200.000 ton atau mencapai 10% dari total penjualan mereka. "Baja itu dipergunakan untuk pembuatan komponen kendaraan roda empat dan roda dua," kata Irvan usai bertemu Menteri Perindustrian MS Hidayat, Senin (17/10).Krakatau Steel sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengejar target tersebut. Langkah itu diantaranya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, mempersiapkan teknologi informasi dan alokasi dana investasi khusus.Sekedar catatan, kapasitas produksi baja Karakatau Steel saat ini mencapai 2,5 juta ton. Sedangkan utilisasi pabrik mereka sekitar 80% dari total kapasitas. Namun mereka juga tengah membuat pabrik baja patungan Posco dengan kapasitas 3 juta ton dan diperkirakan bisa berproduksi pada 2014.Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan, jenis baja canai dingin (CRC) untuk otomotif dan elektronik masih banyak diimpor dari Jepang. Impor baja CRC dari Jepang sendiri mencapai 30% dari total impor CRC. "Karena belum diproduksi di Indonesia, Jepang minta dumping baja CRC dikecualikan untuk kebutuhan otomotif dan elektronik," kata Hidayat.Pasokan baja sendiri sedang seret. Produsen baja di berbagai negara sedang menurunkan kapasitas produksi akibat krisis ekonomi. Di Australia, penurunan produksi mencapai sekitar 50%, Eropa sekitar 30% dan China juga di kisaran 25% hingga 30%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Krakatau Steel genjot produksi baja untuk industri otomotif
JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menggenjot produksi baja untuk memenuhi kebutuhan industri otomotif. Perusahaan baja nasional ini menargetkan penjualan baja bagi sektor otomotif ini bisa menanjak sebesar 17% dari total penjualan perusahaan dalam dua tahun ke depan.Direktur Pemasaran KRAS Irvan Kamal Hakim mengatakan tahun ini penjualan baja untuk sektor otomotif baru mencapai sekitar 200.000 ton atau mencapai 10% dari total penjualan mereka. "Baja itu dipergunakan untuk pembuatan komponen kendaraan roda empat dan roda dua," kata Irvan usai bertemu Menteri Perindustrian MS Hidayat, Senin (17/10).Krakatau Steel sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mengejar target tersebut. Langkah itu diantaranya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, mempersiapkan teknologi informasi dan alokasi dana investasi khusus.Sekedar catatan, kapasitas produksi baja Karakatau Steel saat ini mencapai 2,5 juta ton. Sedangkan utilisasi pabrik mereka sekitar 80% dari total kapasitas. Namun mereka juga tengah membuat pabrik baja patungan Posco dengan kapasitas 3 juta ton dan diperkirakan bisa berproduksi pada 2014.Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan, jenis baja canai dingin (CRC) untuk otomotif dan elektronik masih banyak diimpor dari Jepang. Impor baja CRC dari Jepang sendiri mencapai 30% dari total impor CRC. "Karena belum diproduksi di Indonesia, Jepang minta dumping baja CRC dikecualikan untuk kebutuhan otomotif dan elektronik," kata Hidayat.Pasokan baja sendiri sedang seret. Produsen baja di berbagai negara sedang menurunkan kapasitas produksi akibat krisis ekonomi. Di Australia, penurunan produksi mencapai sekitar 50%, Eropa sekitar 30% dan China juga di kisaran 25% hingga 30%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News