Krakatau Steel incar kebutuhan baja pabrikan mobil



JAKARTA. Produsen baja PT Krakatau Steel Tbk berniat memasok baja kebutuhan pabrikan mobil asal China, PT SAIC-General Motor Wuling (Wuling) Motor Indonesia. Kini, Krakatau tengah berupaya untuk membuka peluang pasar tersebut.

Salah satu upayanya, Krakatau Steel meminta dukungan kepada kementerian Perindustrian. "Saat ini baru sampai tahap diskusi dengan Menteri Perindustrian. Kami menyambut baik jika ada kesempatan kerjasama," kata Iip Arief Budiman, Corporate Secretary Krakatau Steel, kepada KONTAN, Rabu (13/1).

Sebagai catatan, Wuling Indonesia sedang membangun pabrik mobil berkapasitas 150.000 unit per tahun di Indonesia. Krakatau Steel berharap bisa memasok kebutuhan baja pabrikan mobil itu.


Nah, Iip mengklaim, Menteri Perindustrian Shaleh Husin memberikan dukungan agar ada kerjasama antara Krakatau Steel dengan Wuling Indonesia. Untuk rencana ini, Krakatau Steel akan menawarkan dua skenario.

Pertama, Krakatau Steel berperan sebagai pemasok baja dari tahap konstruksi mobil sampai produksi selesai. Kedua, Krakatau Steel hanya memasok komponen baja otomotif tertentu saja kepada Wuling.

Nah, adapun produk baja yang akan ditawarkan Krakatau Steel ke Wuling tersebut merupakan hasil produksi dari PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS), anak usaha hasil joint venture dengan produsen baja Jepang, Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation.

Untuk diketahui, pabrik KNSS mulai dibangun tahun 2012 dan ditargetkan rampung pertengahan 2017. Pabrik tersebut didesain dengan kapasitas produksi 500.000 ton baja otomotif per tahun.

Dari keterangan Iip, Krakatau Steel mampu memproduksi baja sampai 3,15 juta ton per tahun dengan utilisasi mencapai 60%-70 % . Sementara untuk baja otomotif, Iip bilang, produksi KRAS masih kecil dan belum menjangkau banyak komponen yang dibutuhkan industri otomotif. "Lewat KNSS ini, kami harap bisa menyediakan baja otomotif yang dibutuhkan," kata Iip.

Adapun Wuling saat ini tengah menyelesaikan konstruksi pabrik di Greenland International Industrial Center, Sukamahi, Cikarang Pusat, Bekasi. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi tahun 2017 dan memproduksi mobil multi purpose vehicle (MPV) serta suku cadangnya.

Merujuk data BKPM, Wuling  Indonesia akan berinvestasi US$ 397,4 juta atau Rp 5,48 triliun. Saat ini, Wuling Indonesia telah membelanjakan dana senilai US$ 43,5 juta.

Selain fokus bikin pabrik KNSS, Krakatau Steel tengah mempertimbangkan penambahan produksi anak usahanya hasil joint venture dengan perusahaan Korea Selatan, Pohang, Steel dan Iron Company (Posco), yakni PT Krakatau Posco.

Saat ini produksi PT Krakatau Posco tercatat 3 juta ton per tahun, dan akan dinaikkan menjadi 6 juta ton per tahun. Untuk ekspansi ini KRAS akan mendatangkan lini produksi baru. "Untuk rencana ini direksi masih melakukan kajian. Ada banyak yang harus dipersiapkan," terang Iip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan