KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (
KRAS) akan membentuk subholding sarana infrastruktur yang ditargetkan rampung pada akhir Mei 2021. Subholding ini juga tengah dipersiapkan untuk melantai di bursa saham. Rencananya, manajemen KRAS akan membentuk subholding dari beberapa anak usahanya di bidang penyediaan energi, penyediaan air industri, pelabuhan, dan kawasan industri yaitu PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL), PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI), PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS), dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC). Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengonfirmasi, saat ini pihaknya sedang memproses pembentukan subholding sarana infrastruktur yang meliputi kajian hukum, pajak, dan lain sebagainya. Proses tersebut dilakukan secara paralel mengingat KRAS juga mengajukan persetujuan pembentukan subholding kepada para pemegang sahamnya.
“Subholding ini sangat efektif karena ukuran bisnis yang akan kami IPO jadi jauh lebih besar,” ujar dia, Rabu (7/4).
Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) tambah modal modal anak usaha Rp 798 miliar, guna persiapan IPO Pihak KRAS sudah memastikan bahwa subholding sarana infrastruktur ini nantinya akan dipersiapkan untuk
initial public offering (IPO) atau mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terlebih lagi, KRAS menyebut bahwa keempat anak perusahaan yang akan tergabung dalam subholding tersebut selama ini berkinerja baik. “IPO dilakukan pada triwulan pertama tahun 2022, langsung oleh
subholding-nya,” terang Silmy. Dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, kinerja dari keempat anak perusahaan KRAS yang akan tergabung dalam subholding sarana infrastruktur Krakatau Steel ini mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,4 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 420 miliar di tahun 2020. Rencana pembentukan subholding sarana infrastruktur Krakatau Steel ini telah mendapatkan dukungan dari Kementerian BUMN. Subholding ini juga menjadi salah satu portofolio BUMN yang ditawarkan kepada Indonesia Investment Authority (INA). Lebih lanjut, pembentukan subholding sarana infrastruktur Krakatau Steel bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja anak-anak perusahaan KRAS dan pengembangan portofolio investasi KRAS. Selain itu, pembentukan subholding ini bertujuan memberikan solusi terintegrasi bagi mitra usaha dan pelanggan dari masing-masing perusahaan yang tergabung dalam Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel. Pembentukan subholding ini juga dalam rangka kelanjutan transformasi Krakatau Steel dan Group untuk mendorong pengelolaan anak-anak perusahaan KRAS agar lebih maksimal, dapat berkembang lebih cepat, dan efisien sehingga pada akhirnya memberikan imbal hasil yang lebih baik kepada pemegang saham.
Sekadar catatan, hingga kuartal III-2020, KRAS mengalami penurunan pendapatan neto sebesar 11,42% (yoy) menjadi US$ 0,93 miliar. Di sisi lain, rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KRAS menyusut 87,08% (yoy) menjadi US$ 27,39 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat