KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (
KRAS) bersama Kementerian Investasi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama investasi dengan Posco di Seoul, Korea Selatan pada Kamis (28/7). Investasi dari kerjasama tersebut rencananya mencapai US$ 3,5 miliar. Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Investasi RI/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, dan CEO Posco Kim Hag Dong yang disaksikan Presiden RI Joko Widodo. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Menteri BUMN RI Erick Thohir dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono. "Kami sangat gembira atas dukungan pemerintah dalam mewujudkan ekspansi PT Krakatau Posco yang merupakan perusahaan patungan Krakatau Steel dan Posco. Kami akan terus aktif berkolaborasi dalam melaksanakan rencana investasi sesuai dengan yang telah disepakati. Krakatau Posco akan menjadi perusahaan baja terintegrasi yang terbesar di Asia Tenggara," ungkap Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, dalam keterangan tertulis, yang terima Kontan.co.id, hari ini (28/7).
Posco adalah sebuah produsen baja terbesar ke-empat di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 42 juta ton baja per tahun yang memiliki dua pabrik baja di Pohang dan Gwangyang, Korea Selatan.
Baca Juga: Anak Usaha Krakatau Steel (KRAS) Mulai Konstruksi Proyek Pengolahan Air Amman Mineral Perusahaan multinasional Korea Selatan ini juga memiliki investasi di berbagai negara seperti di Asia yaitu di Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina, dan India. Juga di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, maupun di Eropa dan Australia. Silmy menyampaikan bahwa dalam MoU ini Krakatau Steel dan Posco menyepakati investasi perluasan kapasitas produksi PT Krakatau Posco yang direncanakan dapat mencapai 10 juta ton per tahun, baik produk hulu maupun hilir. Perencanaan ini memungkinkan Krakatau Steel dan Posco untuk menghasilkan produk baja bernilai tambah tinggi seperti baja otomotif sebagai dukungan terhadap rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai basis industri mobil listrik dunia. "Selain itu kerja sama Krakatau Steel dan Posco juga dipersiapkan untuk mendukung proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dimana Posco memiliki pengalaman panjang dalam pembangunan beberapa kota di Korea," tambah Silmy. Dalam kerja sama ini Kementerian Investasi memastikan kementerian atau instansi pemerintah akan memberikan segala dukungan kepada Krakatau Steel dan Posco yang diperlukan untuk penerbitan izin untuk proyek dan insentif investasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
"Perluasan investasi ini pastinya akan berkontribusi besar pada pertumbuhan industri baja di Indonesia ke depan. Kami akan fasilitasi dan beri dukungan penuh agar proyek ini berjalan lancar. Izin akan kami bantu urus. Kalau ada masalah, jangan ragu untuk laporkan kepada kami," tegas Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia.
Silmy Karim juga memastikan bahwa kerja sama Krakatau Steel dan Posco ini juga dapat mencapai tingkat lokalisasi pada Proyek sesuai dengan persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). CEO Posco Kim Hag Dong menyatakan bahwa sejak tahap awal penanaman modal kami sudah difasilitasi dengan baik oleh Kementerian Investasi. Karena itu kami yakin dapat memperluas rencana investasi kami. "Kami berharap investasi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dan akan terus meningkatkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam mengembangkan investasi di masa depan," tutup Kim Dog Hang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari