Krakatau Steel (KRAS) masih dalam tahap akhir kesepakatan restrukturisasi utang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mengonfirmasi mulai mencairkan kredit modal kerja senilai US$ 200 juta dari bank sindikasi. Terdapat tiga bank pelat merah yang terlibat yaitu Bank Mandiri (BMRI, anggota indeks Kompas100 ini), BNI (BBNI, anggota indeks Kompas100 ini) dan BRI (BBRI, anggota indeks Kompas100 ini).

Kendati begitu, Direktur Utama KRAS Silmy Karim enggan banyak komentar. Dia hanya mengiyakan berita yang sebelumnya dipublikasikan oleh Kontan.co.id.

"Oke (pencairan dana), secara garis besar kita dalam tahap akhir kesepakatan restrukturisasi utang Krakatau Steel," jelas dia kepada Kontan, Jumat (26/7).


Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) mulai cairkan pinjaman sindikasi senilai US$ 200 juta

Berdasarkan data yang dimiliki Kontan.co.id, KRAS telah menarik separuh dari total kredit modal tersebut. Adapun, BNI memiliki porsi menyalurkan sepertiga dari jumlah kredit modal atau sekitar US$ 66,67 juta.

Masih dari sumber data yang sama, sindikasi ini merupakan salah satu skema yang akan dilakukan KRAS dalam merestrukturisasi utangnya yang terdiri dari tiga tranche. Di mana sindikasi ini masuk dalam tranche yang ketiga.

Tranche pertama, KRAS akan membayar utangnya dari pendapatannya. Tranche kedua akan dibayar dari penjualan beberapa entitas anaknya.

Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) Siap Melepas Tiga Anak Usaha untuk IPO

Adapun dana yang dihasilkan dari penjualan entitas anak tersebut akan digunakan untuk melunasi sindikasi US$ 200 juta tersebut. Sedangkan sindikasi akan digunakan untuk mendukung operasional.

Per data kuartal I-2019, KRAS memiliki utang jangka pendek sebesar US$ 1,43 miliar dan utang jangka panjang sebesar US$ 968,7 juta. Sehingga jumlah utang yang dimiliki sebesar US$ 2,40 miliar atau naik 5,26% yoy.

Baca Juga: Restrukturisasi KRAS tanpa PHK massal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto