KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (
KRAS) optimistis bisa mencetak kinerja keuangan yang lebih baik pada 2023 mendatang. Asal tahu saja, hingga kuartal III-2022, KRAS mengalami kenaikan penjualan 14,5%
year on year (YoY) menjadi US$ 1,84 miliar. Laba bersih KRAS juga tumbuh 34,96% (YoY) menjadi US$ 80,3 juta. Moncernya penjualan KRAS ditopang oleh kenaikan harga komposit Hot Strip Mill (HSM) dan
Cold Rolling Mill (CRM) yang semula US$ 741 per ton menjadi US$ 910 per ton.
Ditambah lagi, kinerja operasional KRAS juga tergolong positif, mengingat volume penjualan HSM dan CRM perusahaan naik 6,9% menjadi 1,49 juta ton. Begitu pula dengan produksi baja tersebut yang naik 4,2% menjadi 1,5 juta ton.
Baca Juga: Gandeng Posco, Krakatau Steel Bakal Investasi US$ 3,5 Miliar untuk Proyek Pabrik Baja KRAS juga diuntungkan oleh penurunan
variable cost 2,2% dari US$ 58 per ton di periode Januari-September 2021 menjadi US$ 56 per ton pada Januari-September 2022. Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyebut, kinerja positif KRAS tak lepas dari kesuksesan perusahaan dalam melakukan restrukturisasi utang dan transformasi bisnis. Lantas, tahun 2022 diyakini bakal menjadi tahun ketiga secara beruntun KRAS mampu mengantongi laba bersih. Tren positif ini dipercaya akan berlanjut pada tahun 2023. Pihak KRAS menargetkan dapat mengantongi penjualan sekitar US$ 1,8 miliar dan laba bersih sekitar US$ 88 juta. “Kami masih lakukan restrukturisasi dan transformasi. Harapannya kinerja kami akan semakin baik,” ujar dia dalam paparan publik, Jumat (30/12).
Untuk mengejar hasil kinerja yang positif secara jangka panjang, KRAS bersiap kembali ekspansi bisnis dengan menggandeng Posco. Kedua perusahaan ini bakal berinvestasi sebesar US$ 3,5 miliar secara jangka panjang untuk perluasan produksi
eksisting. Investasi tersebut meliputi pembangunan
Cold Rolling Mill (CRM) Fase II yang berkapasitas 1 juta ton per tahun, kemudian pembangunan fasilitas
Iron & Steel Making (ISM) kapasitas 3 juta ton per tahun, peningkatan kapasitas Hot Strip Mill (HSM) Fase II dari 1,5 juta ton per tahun menjadi 3 juta ton per tahun, dan pembangunan
Cold Galvanizing Line (CGL) berkapasitas 0,5 juta ton per tahun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .