KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyebut industri baja global memiliki tantangan tersendiri seiring datangnya era dekarbonisasi. Kondisi ini diyakini bisa mempengaruhi aktivitas bisnis KRAS pada masa mendatang. Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, setelah pandemi Covid-19 berakhir, permintaan baja global diperkirakan akan tumbuh sampai 2,1 miliar ton pada 2035. Walau begitu, pertumbuhan permintaan baja global bakal bersifat moderat seiring menurunnya intensitas baja akibat tren dekarbonisasi. Sebagai contoh, di sektor otomotif terjadi peningkatan permintaan baja. Namun, intensitas baja di sektor otomotif menurun karena material mobil kini lebih ringan dan kuat demi tuntutan pemangkasan emisi karbon. Dalam 10 tahun terakhir pun, berat mobil telah berkurang sekitar 4%-7%.
Krakatau Steel (KRAS) Sebut Terjadi Pergeseran Tren Permintaan Baja Global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyebut industri baja global memiliki tantangan tersendiri seiring datangnya era dekarbonisasi. Kondisi ini diyakini bisa mempengaruhi aktivitas bisnis KRAS pada masa mendatang. Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, setelah pandemi Covid-19 berakhir, permintaan baja global diperkirakan akan tumbuh sampai 2,1 miliar ton pada 2035. Walau begitu, pertumbuhan permintaan baja global bakal bersifat moderat seiring menurunnya intensitas baja akibat tren dekarbonisasi. Sebagai contoh, di sektor otomotif terjadi peningkatan permintaan baja. Namun, intensitas baja di sektor otomotif menurun karena material mobil kini lebih ringan dan kuat demi tuntutan pemangkasan emisi karbon. Dalam 10 tahun terakhir pun, berat mobil telah berkurang sekitar 4%-7%.