Krakatau Steel Telah Menjaring 12-15 Calon Penjamin Emisi IPO



JAKARTA. Meski kondisi bursa saham sedang gonjang-ganjing, PT Krakatau Steel tetap berencana melakukan penawaran umum saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) pada tahun ini. Sekarang, produsen baja terbesar di Indonesia ini dalam proses seleksi penjamin pelaksana emisi alias underwriter IPO. Pendaftaran para calon peminat penjamin emisi ini sudah berlangsung sejak bulan lalu.

Irvan Kamal Hakim, Direktur Pemasaran Krakatau, mengatakan pihaknya sudah menjaring sekitar 12 hingga 15 calon penjamin emisi IPO. Para calon itu terdiri dari perusahaan sekuritas lokal dan asing. "Mereka telah menyampaikan proposalnya," imbuhnya di Jakarta, hari ini.

Namun Irvan enggan mengungkapkan identitas para calon underwriter tersebut. Dia hanya mau memastikan bahwa perusahaan sekuritas milik negara seperti PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas turut masuk dalam proses seleksi tersebut. Tapi dia tidak bersedia menyebutkan nama-nama calon yang berasal dari perusahaan sekuritas asing.


Yang jelas, Krakatau masih akan menyeleksi sekitar 12-15 calon penjamin emisi tersebut. Para calon yang telah tersaring bakal disodorkan ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selanjutnya, Kementerian melalui Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil akan memutuskan penjamin pelaksana emisi IPO Krakatau. Diperkirakan, kepastian underwriter tersebut bisa diperoleh pada bulan depan. "Kami harus jalankan sesuai jadwal," tukas Irvan.

Sesungguhnya, Krakatau tidak hanya mencari penjamin emisi IPO. Perusahaan pelat merah ini juga sedang melakukan proses seleksi beberapa lembaga profesi penunjang IPO. Irvan bilang, ada 7-8 fungsi lembaga penunjang yang dicari, seperti konsultan hukum, biro administrasi efek, notaris, dan hubungan masyarakat. Krakatau menargetkan pemenang proses tender tersebut bisa diumumkan pada awal September nanti.

Seperti diberitakan sebelumnya, Krakatau bersama tiga PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) masuk dalam program divestasi BUMN oleh pemerintah pada tahun ini. Pola divestasinya melalui pelepasan saham perdana ke publik. Buat memuluskan hajatan ini, Krakatau sudah melangsungkan penjajakan minat investor alias roadshow ke luar negeri pada bulan lalu. 

Namun, hingga kini belum diperoleh kepastian mengenai jumlah saham yang dilego. Maklum, restu dari Dewan Perwakilan Rakyat belum dikantongi. Sedangkan target dana hasil IPO sekitar Rp 4 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran PT Gunung Garuda Sujono mengungkapkan, ada tiga perusahaan baja lokal yang berencana masuk bursa pada tahun depan. Ketiga perusahaan itu adalah anak usaha Gunung Steel Group, yaitu PT Gunung Raja Paksi, PT Gunung Garuda, dan PT Gunung Gahapi Bahara. "Kalau pasar bagus," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie