Krama Yudha meniti mimpi bikin Pajero



JAKARTA. Mimpi Mitsubishi Corporation memproduksi Pajero di Indonesia semakin mendekati kenyataan. Perusahaan itu menegaskan niatannya mengawali pembangunan dengan menanam tiang pancang (ground breaking) pabrik anyar pada Maret 2015.

Keseriusan perusahaan asal Jepang itu terlihat dari kunjugan manejemen PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, representasi Mitsubishi, representasi Mitsubishi di tanah air, ke kantor Kementerian Perindustrian. "Kami mengundang bapak menteri untuk menghadiri ground breaking," kata Rizwan Alamsjah, Direktur Marketing Krama Yudha Tiga Berlian Motor, di Kementrian Perindustrian, Kamis (22/1).

Mitsubishi memang berencana membangun pabrik kedua di Indonesia dengan biaya investasi US$ 600 juta.  Target beroperasi pabrik di Cikarang, Jawa Barat di 2017. Pabrik akan memproduksi mobil penumpang dengan kapasitas produksi 160.000 mobil setahun. Bahkan, kapasitas produksi itu bisa dimaksimalkan sampai 240.000 unit setahun.


Namun pada tahun pertama beroperasi yakni 2017, pabrik itu baru akan memproduksi 80.000 unit mobil saja dalam setahun. Dari proyeksi volume produksi itu, 60.000 unit mobil untuk memenuhi pasar dalam negeri. 

Sisanya, 20.000 unit mobil untuk pasar ekspor seperti  Thailand, Vietnam, dan Filipina. Mengawali dari pasar Asia, Mitsubishi berharap bisa melanjutkan langkah ekspor ke Afrika dan Timur Tengah.

Lantaran proyeksi volume produksi belum akan maksimal di tahun pertama, pabrik Cikarang akan memproduksi jenis mobil Mitsubishi secara bertahap. Beberapa mobil yang pasti akan dibikin di Indonesia adalah Mitsubishi Colt T120SS, L300 dan beberapa jenis small MPV. "Satu-satu akan kami buat di lokal. Pajero terutama ya," kata Rizwan.

Diversifikasi produksi

Sementara mobil besutan Mitsubishi yang lain seperti Mirage dan Delica sepertinya masih harus mengantre lebih lama lagi. Khusus untuk Delica, manajemen perusahaan itu beralasan capaian penjualan jenis mobil itu di Indonesia masih kecil.

Pembangunan pabrik Cikarang itu sekaligus untuk mendiversifikaskan jenis produksi dengan pabrik pertama di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Perlu dicatat, pabrik Pulo Gadung lebih banyak memproduksi mobil niaga baik light commercial vehicle maupun commercial vehicle.

Namun, karena baru memiliki satu pabrik, Mitsubishi juga memanfaatkan pabrik Pulo Gadung untuk membikin mobil penumpang Outlander. "Nanti kalau sudah jadi, tinggal kami bagi saja, yang komersial di Pulo Gadung, yang penumpang di Cikarang," beber Rizwan.

Sebagai catatan, saat ini pabrik Pulo Gadung berkapasitas produksi 160.000 unit mobil setahun. Dus, jika target penyelesaian pabrik kedua tak meleset, Mitsubishi akan memiliki total kapasitas produksi 240.000 unit mobil di tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina