KRAS bidik produksi 2,6 juta ton baja



TANGERANG. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menargetkan, volume produksi baja 2,6 juta ton - 2,7 juta ton tahun ini. Target volume produksi itu minimal tumbuh 16,59% ketimbang realisasi volume penjualan tahun lalu, sebesar 2,23 juta ton baja.

Mengutip data Global Market Outlook, manajemen Krakatau Steel menyebutkan, pasar baja nasional tahun ini bakal membaik, karena ditopang geliat sektor konstruksi dan infrastruktur. Nah, satu proyek infrastruktur yang baru saja mereka kempit yakni jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated).

Emiten berkode KRAS di Bursa Efek Indonesia ini akan memasok sekitar 225.000 ton baja di proyek tersebut. Fungsi baja adalah menggantikan tiang beton sebagai konstruksi. Jadwal pengiriman baja April mendatang.


Selain kebutuhan pasar, Krakatau Steel yakin, harga baja tahun ini juga berpihak. Apalagi, China berencana menurunkan volume produksi. Dus, perbedaan harga jual baja lokal dan baja impor Tiongkok berpotensi menciut.

Tak heran jika Krakatau Steel memperkirakan, bakal kembali mendekap klien lama yang sempat beralih ke baja impor. "Saat ini sudah ada satu perusahaan yang dulu pernah pakai baja Krakatau Steel, lalu impor sekarang pakai lagi," kata Sukandar, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk saat memberikan paparan hasil kinerja perseroan di Hotel Aryaduta, Tangerang Selasa (7/3).

Selain memacu produksi, Krakatau Steel berharap pendapatan juga mendaki. Informasi saja, tahun lalu perusahaan ini membukukan pendapatan sekitar US$ 1,34 miliar. Angka ini tumbuh 1,52% ketimbang pendapatan tahun 2015 yakni US$ 1,32 miliar.

Namun perlu dicatat, bottom line Krakatau Steel masih merah. Perusahaan itu mencatatkan rugi bersih sekitar US$ 171 juta sepanjang tahun 2016.

Makanya, Krakatau Steel juga akan membarengi langkah bisnis tahun ini dengan strategi efisiensi pengeluaran. Misalnya, mereka berencana menghidupkan kembali pabrik hulu produksi yang sempat berhenti operasi. "Ini bisa bantu menekan kerugian dan diusahakan tahun ini bisa break even point," tutur Tambok P. Setyawati, Direktur Keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Demi mendukung target kinerja tahun ini, Krakatau Steel menyiapkan dana belanja modal alias capex sekitar US$ 300 juta. Sumbernya dari kas internal dan pinjaman perbankan.

Krakatau Steel akan menggunakan capex untuk mendanai pembangunan pabrik yang sedang berjalan. Dua di antaranya adalah proyek pabrik blast furnace dan pabrik baja lembaran panas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini