JAKARTA. Kinerja PT Krakatau Steel (Persero)Tbk (KRAS) dinilai masih akan berat pada tahun ini. Dianulirnya penyertaan modal negara (PMN) di KRAS, dikhawatirkan bakal membuat kinerja perusahaan ini kurang bagus. Managing Director Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan, saat ini, yang menjadi hambatan KRAS adalah pabrik yang sudah tua dan tidak efisien. KRAS juga dianggap gagal bersaing dengan produk lainnya sehingga pendapatannya anjlok dan makin menekan margin laba bersih. "Sebenarnya penghapusan PMN cukup memberatkan KRAS yang tengah membutuhkan dana untuk menggenjot ekspansi," jelasnya. Menurut Kiswoyo, salah satu jalan keluar yang bisa dilakukan KRAS untuk memulihkan pendapatan adalah dengan mendorong penyelesaian pabrik barunya. Jika operasional pabrik baru blast furnace tepat waktu, KRAS masih bisa memperbaiki pendapatannya, meski tipis. "Untuk sisi bottom line, nampaknya sulit pulih dalam waktu dekat," ujarnya.
KRAS tersandera pabrik tua dan tidak efisien
JAKARTA. Kinerja PT Krakatau Steel (Persero)Tbk (KRAS) dinilai masih akan berat pada tahun ini. Dianulirnya penyertaan modal negara (PMN) di KRAS, dikhawatirkan bakal membuat kinerja perusahaan ini kurang bagus. Managing Director Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan, saat ini, yang menjadi hambatan KRAS adalah pabrik yang sudah tua dan tidak efisien. KRAS juga dianggap gagal bersaing dengan produk lainnya sehingga pendapatannya anjlok dan makin menekan margin laba bersih. "Sebenarnya penghapusan PMN cukup memberatkan KRAS yang tengah membutuhkan dana untuk menggenjot ekspansi," jelasnya. Menurut Kiswoyo, salah satu jalan keluar yang bisa dilakukan KRAS untuk memulihkan pendapatan adalah dengan mendorong penyelesaian pabrik barunya. Jika operasional pabrik baru blast furnace tepat waktu, KRAS masih bisa memperbaiki pendapatannya, meski tipis. "Untuk sisi bottom line, nampaknya sulit pulih dalam waktu dekat," ujarnya.