Kredit Bank Baru Naik Drastis di Desember



JAKARTA. Penyaluran kredit menjelang tutup tahun 2009 mulai menggeliat. Selama pekan pertama Desember, nilai penyaluran kredit baru mencapai Rp 12 triliun. "Ini mengejutkan karena nilai peningkatannya cukup besar. Mudah-mudahan kredit bisa terus naik," ungkap Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Halim Alamsyah di Jakarta, akhir pekan lalu.

Di atas kertas, perbankan memang sudah tidak mungkin mengejar target pertumbuhan kredit yang dipasang di awal tahun, yaitu 15%. Namun, peningkatan kredit di penghujung tahun itu tetap meniupkan sentimen positif di pasar menjelang awal 2010.

Halim menuturkan, saat ini beberapa bank besar, baik bank pelat merah, bank swasta nasional, maupun bank asing, sudah mulai berekspansi. "Mereka mulai giat menyalurkan kredit, baik kredit valuta asing (valas) maupun rupiah," jelasnya.


Laju pertumbuhan kredit tahunan perbankan sampai saat ini tercatat sekitar 6% hingga 6,5%. "Ini masih angka sementara. Semoga saja, dengan penyaluran kredit baru, pekan berikutnya bisa terus naik," kata Halim.

Bisa lebih dari 7%BI mencatat, rata-rata nilai kredit baru dalam satu bulan di tahun ini adalah Rp 12 triliun. Jadi, penyaluran kredit baru sebesar itu dalam waktu satu minggu saja, tentu membikin BI sumringah. "Dengan rata-rata kredit baru Rp 12 triliun per bulan, pertumbuhan mencapai 7%. Bayangkan besarnya pertumbuhan kalau Rp 12 triliun itu nilai kredit baru per pekan," kata Halim.

Namun, Halim masih enggan memperkirakan besar pertumbuhan kredit di tutup tahun 2009. "Lihat saja nanti. Mudah-mudahan bisa mencapai 10%," jawabnya.

Halim juga tidak menjelaskan secara rinci kredit yang deras itu membanjiri sektor apa saja. Ia mengaku masih perlu mendapatkan data tambahan tentang penyaluran kredit di Desember.

Pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini rendah karena terpengaruh lesunya perekonomian global. BI mencatat, anjloknya penyaluran kredit ke perusahaan-perusahaan manufaktur, yang berorientasi ke pasar ekspor, merupakan salah satu penyebab lambatnya

penyaluran kredit.Perdagangan dunia yang lesu juga ikut menghambat penyaluran kredit valas. Padahal di tahun-tahun lalu, kredit valas merupakan salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan kredit.

Kredit yang masih lancar mengalir di tahun ini hanyalah kredit ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Maklumlah, pebisnis mikro biasanya berorientasi ke pasar lokal yang tidak terlalu terimbas krisis global.

Yang bisa menandingi penyaluran kredit mikro adalah berbagai kredit konsumsi, baik kredit kepemilikan rumah atau kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar