Kredit bank cuma tumbuh 3,29%



JAKARTA. Hingga akhir tahun, bankir bersiap adu strategi demi mempercantik kinerja. Pasalnya, kinerja bank di semester I masih lesu. Misal, penyaluran kredit yang melambat.

Irwan Lubis, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Perbankan, mengatakan, kucuran kredit perbankan Tanah Air dari akhir tahun 2013 hanya tumbuh 3,29% hingga akhir Mei lalu (year to date). "Hingga Juni tumbuh sekitar 4%," ujar Irwan.

Proyeksi OJK berpotensi menjadi kenyataan. Coba tengok rapor penyaluran kredit empat bank besar (lihat tabel). Hanya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berhasil membukukan pertumbuhan paling tinggi atau naik 4,67% menjadi Rp 450,75 triliun hingga akhir Mei tahun ini.


Catatan saja, penyaluran kredit tetap tumbuh positif jika dihitung secara tahunan atau year on year (yoy). Misal kredit Bank Mandiri tumbuh 18,42% menjadi Rp 422,87 triliun dari sebelumnya Rp 357,09 triliun di Mei 2013.

Secara siklus bisnis, pertumbuhan kredit memang baru tancap gas di semester II. Namun, "Sulit untuk mengejar target kredit tumbuh 15%. Sampai akhir tahun cuma tumbuh 10%-11%," ujar Irwan.

Tidak cuma bank besar, bank kelas menengah pun mengalami masalah sama. Mansyur Samsuri Nasution, Direktur Bank Tabungan Negara (BTN), mengatakan, kredit mencapai Rp 106,58 triliun di smester I-2014, naik 16,6% dibandingkan Rp 91,40 triliun di tahun lalu.

Namun, jika dihitung sejak akhir tahun lalu, kredit BTN hanya mampu tumbuh 6% dari posisi Rp 100,46 triliun di Desember 2013. "Kredit perumahan menopang penyaluran kredit atau mencapai Rp 93,87 triliun," jelas Mansyur, Senin (22/7).

Tetap optimistis

Darmadi Sutanto, Direktur Konsumer dan Ritel Bank BNI mengatakan, pertumbuhan kredit BNI tumbuh 16% di semester I-2014 (yoy). Penopangnya adalah kredit korporasi yang tumbuh 18%, sedangkan kredit konsumer hanya tumbuh 2% (yoy). "Konsumer tumbuh kecil karena terkena banyak aturan," ujar dia. Di semester II nanti, BNI optimistis mampu tumbuh sekitar 10%-15%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina