JAKARTA. Di tengah instabilitas ekonomi yang terjadi pada tahun 2014 kemarin, Bank DKI tetap dapat mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp 700 miliar. Pencapaian ini didorong peningkatan pendapatan bunga bersih yang meningkat sebesar 23% dari Rp2,67 triliun per Desember 2013 menjadi Rp3,28 triliun per Desember 2014. Bank DKI juga tetap dapat mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 18,63% dari Rp21,15 triliun per Desember 2013 menjadi Rp25,09 triliun per Desember 2014. Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono menjelaskan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) didorong oleh peningkatan deposito dan giro yang masing-masing meningkat sebesar 35,81% dan 17,45%. Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan turut meningkat sebesar 23,30% dari Rp20,14 triliun per Desember 2013 menjadi Rp24,83 triliun. Secara kumulatif, total asset Bank DKI meningkat sebanyak 18,50% dari Rp30,75 triliun per Desember 2013 menjadi Rp36,44 triliun per Desember 2014.
Kredit Bank DKI tumbuh 23,30%
JAKARTA. Di tengah instabilitas ekonomi yang terjadi pada tahun 2014 kemarin, Bank DKI tetap dapat mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp 700 miliar. Pencapaian ini didorong peningkatan pendapatan bunga bersih yang meningkat sebesar 23% dari Rp2,67 triliun per Desember 2013 menjadi Rp3,28 triliun per Desember 2014. Bank DKI juga tetap dapat mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 18,63% dari Rp21,15 triliun per Desember 2013 menjadi Rp25,09 triliun per Desember 2014. Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono menjelaskan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) didorong oleh peningkatan deposito dan giro yang masing-masing meningkat sebesar 35,81% dan 17,45%. Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan turut meningkat sebesar 23,30% dari Rp20,14 triliun per Desember 2013 menjadi Rp24,83 triliun. Secara kumulatif, total asset Bank DKI meningkat sebanyak 18,50% dari Rp30,75 triliun per Desember 2013 menjadi Rp36,44 triliun per Desember 2014.