Kredit Bank Jago Diproyeksi Akan Terus Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan segera mengumumkan capaian kinerja sepanjang 2022 dalam waktu dekat. Adapun hingga November tahun lalu, kredit dan pembiayaan bank ini sudah mencapai Rp 8,74 triliun atau melonjak 81,6% secara year on year (yoy).

Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 6,61 triliun atau tumbuh hampir dua kali lipat dari posisi November tahun sebelumnya yang baru tercatat Rp 3,34 triliun.

Analis memprediksi kinerja ARTO akan tumbuh positif pada pada tahun 2023 karena bank ini dinilai unggul dari sisi biaya kredit.   Erni Marsella Siahaan, Analis Ciptadana Sekuritas Asia, memprediksi pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago pada tahun ini akan lebih mengembirakan. 


Menurutnya ada tiga saluran utama bagi pertumbuhan kredit Bank Jago, yaklni kolaborasi dengan GoTo Financial, BFI Finance (BFIN) dan pembiayaan syariah yang sebagian besar berasal dari kolaborasi dengan platform digital Amaan.   Ketiga hal ini akan menjadi kunci karena tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan pinjaman yang lebih solid dan berkualitas, juga untuk pencapaian net interest margin (NIM) yang lebih menjanjikan. “Kami mengharapkan pertumbuhan pinjaman sebesar 68% di 2022 dan 65% di 2023 berasal dari tiga saluran utama tersebut,” ujar Erni dalam risetnya dikutip, Senin (13/3).

Meskipun mencatatkan pertumbuhan kredit 82% hingga November tahun lalu, Erni menilai capaian itu belum optimal. Dia memprediksi seharusnya kredit Bank Jago bisa tumbuh 100% selama 2022.

Dia bilang, sebagian besar karena banyak pertumbuhan pembiayaan syariah belum cukup optimal. Sedangkan pertumbuhan kredit konvensional  masih memuaskan di 115% yoy pada november 2022.   Menurut Erni, perhatian utama investor terhadap bank digital adalah cost of credit (CoC) dan bukan hanya NIM yang tinggi. Oleh karena itu, Ciptadana membuat model perhitungan risk adjusted NIM yang merupakan formulai NIM dikurangi dengan CoC. “Risk adjusted NIM adalah indikator profitabilitas yang bagus dalam pandangan kami,” ujarnya.   Dengan perhitungan ini, Bank Jago merupakan bank yang tertinggi pada risk adjusted NIM dibandingkan bank digital lain. Risk adjusted NIM ARTO di kisaran 8-10%. Erni menyebut, perhitungan itu menunjukkan ekspansi pinjaman yang lebih konservatif dari bank, yang akan menghasilkan pendapatan yang lebih berkelanjutan,.   Ciptadana mempertahankan rekomendasi buy untuk ARTO dengan target harga Rp 5.100. Target tersebut mencerminkan peluang peningkatan sebesar 99% dibandingkan harga pada hari ini.   Erni mengatakan kinerja saham Bank Jago pada 2022 dan 2023 tidak terlalu bagus yang didorong oleh sentimen negatif global pada suku bunga dan saham teknologi, dan diikuti oleh keluarnya saham ARTO dari MSCI Februari lalu. Namun, Ciptadana tetap memberikan valuasi premium untuk Bank Jago.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk