KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktik pengambilalihan atau takeover kredit telah memberikan dampak perlambatan penyaluran kredit di bank kecil. Pasalnya, bank kecil kalah bersaing dengan bank besar yang mampu memberikan iming-iming bunga kredit rendah dari program takeover kredit. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Edy Kuntardjo mengatakan, ada persaingan kredit yang tidak sehat. Tercermin dari bank-bank besar menawarkan takeover kredit dengan plafon pinjaman tinggi dan bunga kredit rendah demi mendongkrak kredit. Di sini, bank kecil kesulitan memberikan bunga kredit rendah karena khawatir ada kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). "Bank Ina mencatat kredit yang sudah diambil alih sekitar Rp 200 miliar dalam setahun ini," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/12).
Kredit bank kecil dicaplok bank besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktik pengambilalihan atau takeover kredit telah memberikan dampak perlambatan penyaluran kredit di bank kecil. Pasalnya, bank kecil kalah bersaing dengan bank besar yang mampu memberikan iming-iming bunga kredit rendah dari program takeover kredit. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Edy Kuntardjo mengatakan, ada persaingan kredit yang tidak sehat. Tercermin dari bank-bank besar menawarkan takeover kredit dengan plafon pinjaman tinggi dan bunga kredit rendah demi mendongkrak kredit. Di sini, bank kecil kesulitan memberikan bunga kredit rendah karena khawatir ada kenaikan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). "Bank Ina mencatat kredit yang sudah diambil alih sekitar Rp 200 miliar dalam setahun ini," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/12).