JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan semakin melambat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan, pada kuartal III–2014, pertumbuhan kredit perbankan hanya akan sebesar 15%–17%. Sebagai perbandingan, di kuartal III tahun lalu, kredit perbankan tumbuh sekitar 21%. Achmad Baequni, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), mengakui, pertumbuhan kredit akan terus melambat hingga akhir 2014. Di BRI, kredit ke sektor infrastruktur menyumbang penurunan kredit BRI."Namun, untuk kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap terjaga pertumbuhannya," kata Baequni, akhir pekan lalu. Di kuartal II–2014, BRI mencatat pertumbuhan kredit 17,2% atau senilai Rp 459,12 triliun. Nah, di kuartal III–2014, angka pertumbuhan kredit BRI akan di bawah itu. Asal tahu saja, pada periode kuartal III 2013, pertumbuhan kredit BRI sebesar 30%.
Perlambatan kredit jelas akan berdampak pada pertumbuhan laba. "Ada pengaruh pada pertumbuhan laba yang kemungkinan sedikit di bawah periode sebelumnya," kata Baequni. Senada, Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, mengakui, kredit di kuartal III tahun ini akan melambat. Perlambatan kredit ini terjadi merata pada semua segmen, termasuk kredit sektor konsumer dan korporasi. "Kelihatannya, kredit akan lebih cenderung bias ke bawah, dari rencana pertumbuhan kredit OCBC NISP sebesar 15%–20% pada tahun 2014 ini," tutur Parwati. Bank milik investor Singapura ini membukukan pertumbuhan kredit sebesar 15% atau senilai Rp 65,50 trilliun di kuartal II–2014. Padahal kuartal III–2013, pertumbuhan kredit OCBC mencapai 21%. Tapi, Parwati yakin, pertumbuhan kredit perbankan akan kembali membaik karena kondisi politik nasional mulai stabil pasca-pemilihan umum presiden. Roy A. Arandy, Plt Direktur Utama PT Bank Permata Tbk, belum mau berkomentar atas realisasi kinerja di kuartal III tahun ini. Meski begitu, lanjut Roy, secara umum pencapaian dana pihak ketiga (DPK) Bank Permata masih sesuai target. Hanya, pertumbuhan penyaluran kredit memang agak melambat, khususnya sektor konsumer, yakni kredit pemilikan rumah (KPR). Dunia usaha melambat