JAKARTA. Kucuran kredit perbankan masih redup bulan ini. Berdasarkan hasil operasi pasar (OPT) Bank Indonesia (BI) periode 10 Januari - 14 Januari 2010, kredit bank turun hingga Rp 2,56 triliun. BI menilai, turunnya nilai kredit ini karena siklus musiman January effect. "Kredit Rupiah turun sebesar Rp 5,27 triliun, sedangkan kredit valas naik Rp 2,71 triliun," papar Diffi Ahmad Johansyah, Kepala Biro Humas BI, dari data OPT BI yang diterima Kontan, Rabu (19/1). BI membagi jenis bank menjadi empat kelompok yaitu swasta, persero, kantor cabang bank asing (KCBA) dan campuran. Berdasarkan kategori itu, penurunan kredit terbesar terjadi di bank swasta yaitu Rp 2,41 triliun. Sedangkan penurunan di bank campuran hanya Rp 380 miliar. Kredit bank pelat merah atau persero juga turun sebesar Rp 240 miliar. Di sisi lain, kredit Rupiah bank pembangunan daerah (BPD) masih mengalami kenaikan sebesar Rp 160 miliar. Pertumbuhan kredit di KCBA juga naik, paling besar di antara kategori lainnya, sebesar Rp 1,75 triliun.
Kredit bank turun Rp 2,56 triliun selama sepekan
JAKARTA. Kucuran kredit perbankan masih redup bulan ini. Berdasarkan hasil operasi pasar (OPT) Bank Indonesia (BI) periode 10 Januari - 14 Januari 2010, kredit bank turun hingga Rp 2,56 triliun. BI menilai, turunnya nilai kredit ini karena siklus musiman January effect. "Kredit Rupiah turun sebesar Rp 5,27 triliun, sedangkan kredit valas naik Rp 2,71 triliun," papar Diffi Ahmad Johansyah, Kepala Biro Humas BI, dari data OPT BI yang diterima Kontan, Rabu (19/1). BI membagi jenis bank menjadi empat kelompok yaitu swasta, persero, kantor cabang bank asing (KCBA) dan campuran. Berdasarkan kategori itu, penurunan kredit terbesar terjadi di bank swasta yaitu Rp 2,41 triliun. Sedangkan penurunan di bank campuran hanya Rp 380 miliar. Kredit bank pelat merah atau persero juga turun sebesar Rp 240 miliar. Di sisi lain, kredit Rupiah bank pembangunan daerah (BPD) masih mengalami kenaikan sebesar Rp 160 miliar. Pertumbuhan kredit di KCBA juga naik, paling besar di antara kategori lainnya, sebesar Rp 1,75 triliun.