JAKARTA. Tingkat pembiayaan macet atau Non Performing Finance (NPF) di industri perbankan syariah di akhir Oktober 2014 semakin tinggi. Hal ini disebabkan kombinasi faktor eksternal dan internal yang menekan perbankan syariah. Menurut Rizqullah, Bendahara Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), naiknya NPF perbankan syariah jelas dipengaruhi kondisi ekonomi nasional yang pertumbuhannya melambat. Ini mempengaruhi kondisi bisnis para debitur perbankan syariah. “Ini menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi,” kata Rizqullah, saat dihubungi KONTAN, Jumat (26/12). Selain itu, faktor internal dari industri perbankan syariah itu sendiri juga mempengaruhi. Selama ini sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah dalam analisis pembiayaan masih kurang. “Manajemen resiko pembiayaan itu sendiri juga masih ada kekurangan,” pungkas Rizqullah.
Kredit bermasalah di perbankan syariah kian tinggi
JAKARTA. Tingkat pembiayaan macet atau Non Performing Finance (NPF) di industri perbankan syariah di akhir Oktober 2014 semakin tinggi. Hal ini disebabkan kombinasi faktor eksternal dan internal yang menekan perbankan syariah. Menurut Rizqullah, Bendahara Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), naiknya NPF perbankan syariah jelas dipengaruhi kondisi ekonomi nasional yang pertumbuhannya melambat. Ini mempengaruhi kondisi bisnis para debitur perbankan syariah. “Ini menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi,” kata Rizqullah, saat dihubungi KONTAN, Jumat (26/12). Selain itu, faktor internal dari industri perbankan syariah itu sendiri juga mempengaruhi. Selama ini sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah dalam analisis pembiayaan masih kurang. “Manajemen resiko pembiayaan itu sendiri juga masih ada kekurangan,” pungkas Rizqullah.