JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) masih didera persoalan tingginya kredit bermasalah dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BTN per November 2014 sudah mencapai 12,9%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tingkat NPL KUR BTN tersebut kian melonjak. Kala itu, kredit bermasalah KUR BTN masih berada di posisi 8,5%. Kenaikan kredit bermasalah KUR BTN ini sejatinya juga diiringi dengan pertumbuhan volume penyaluran KUR. Per November 2014, nilai penyaluran KUR BTN tercatat meningkat dari sekitar Rp 4,19 triliun menjadi Rp 4,58 triliun atau tumbuh 9,30%. Demikian juga dengan jumlah debitur KUR BTN yang membukukan pertumbuhan dari 23.449 debitur menjadi 25.255 debitur per November 2014. Sebagai catatan, rata-rata KUR BTN yang diterima setiap debitur juga meningkat dari Rp 179,0 juta per debitur menjadi Rp 181,7 juta.
Kredit bermasalah KUR BTN di November meningkat
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) masih didera persoalan tingginya kredit bermasalah dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BTN per November 2014 sudah mencapai 12,9%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tingkat NPL KUR BTN tersebut kian melonjak. Kala itu, kredit bermasalah KUR BTN masih berada di posisi 8,5%. Kenaikan kredit bermasalah KUR BTN ini sejatinya juga diiringi dengan pertumbuhan volume penyaluran KUR. Per November 2014, nilai penyaluran KUR BTN tercatat meningkat dari sekitar Rp 4,19 triliun menjadi Rp 4,58 triliun atau tumbuh 9,30%. Demikian juga dengan jumlah debitur KUR BTN yang membukukan pertumbuhan dari 23.449 debitur menjadi 25.255 debitur per November 2014. Sebagai catatan, rata-rata KUR BTN yang diterima setiap debitur juga meningkat dari Rp 179,0 juta per debitur menjadi Rp 181,7 juta.