KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank besar optimistis rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) sektor pertambangan pada 2018, menurun. Indikatornya, NPL pertambangan sepanjang tahun 2017 sudah berangsur-angsur turun. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, dari enam bank yang sudah mempublikasikan laporan keuangan di BEI, tercatat rata-rata NPL pertambangan selama tahun 2017 sebesar 3,91%, turun jika dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 4,75%. Keenam bank tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank OCBC NISP Tbk. Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada memproyeksikan, pada tahun 2018, NPL tambang perusahaannya hanya sebesar 0,7%, atau lebih rendah dari tahun lalu yang sebesar 1,2%. "Tren NPL pertambangan yang cenderung membaik ini, sudah sesuai dengan proyeksi ekonomi dunia," tutur Haryono kepada KONTAN, awal pekan ini.
Kredit bermasalah sektor tambang terus membaik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank besar optimistis rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) sektor pertambangan pada 2018, menurun. Indikatornya, NPL pertambangan sepanjang tahun 2017 sudah berangsur-angsur turun. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, dari enam bank yang sudah mempublikasikan laporan keuangan di BEI, tercatat rata-rata NPL pertambangan selama tahun 2017 sebesar 3,91%, turun jika dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 4,75%. Keenam bank tersebut adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank OCBC NISP Tbk. Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada memproyeksikan, pada tahun 2018, NPL tambang perusahaannya hanya sebesar 0,7%, atau lebih rendah dari tahun lalu yang sebesar 1,2%. "Tren NPL pertambangan yang cenderung membaik ini, sudah sesuai dengan proyeksi ekonomi dunia," tutur Haryono kepada KONTAN, awal pekan ini.