Kredit Biro Indonesia perkenalkan layanan percepatan skor kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) sebagai biro kredit swasta yang diberi izin operasional oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkenalkan SKORKU ke pasar keuangan Indonesia.

SKORKU dikembangkan menggunakan data industri kredit (data biro kredit) dan algoritma yang dihasilkan oleh teknologi machine learning terkini.

Skor model dikembangkan oleh OneConnect Financial Technology Co., Ltd. (NYSE: OCFT), layanan teknologi terkemuka bagi institusi keuangan selaku technology partner.


Baca Juga: BEI siap fasilitasi kebutuhan penerbitan reksadana Exchange Trade Manager Investasi

SKORKU adalah sistem skor tiga digit, mulai dari 470 hingga 710, yang merangkum semua informasi termasuk laporan kredit, menjadi skor tunggal.

Informasi mengenai demografi debitur, jangka waktu kredit, pola pembayaran dan jenis kredit digunakan untuk mengukur potensi risiko kredit dan memprediksi kemungkinan gagal bayar.

SKORKU dikembangkan untuk menginformasikan profil risiko kepada lembaga pembiayaan dalam menilai permohonan kredit baru, dengan atau tanpa riwayat kredit, dan menambah informasi yang lebih akurat untuk keputusan pemberian kredit.

Hal tersebut memungkinkan lembaga pembiayaan untuk menilai dengan cepat kualitas pemohon kredit dan membuat keputusan yang konsisten. Dibandingkan dengan cara penilaian internal yang sudah ada.

SKORKU berpotensi meningkatkan tingkat persetujuan sebesar 20% hingga 60% dan dapat mengurangi bad rate sebesar 10% hingga 40% terhadap tingkat persetujuan yang diberikan. Hal tersebut dapat mengurangi biaya secara signifikan akibat berkurangnya kredit macet.

Hendra Tan, selaku Direktur Utama dari PT OneConnect Financial Technology Indonesia, mengatakan, SKORKU adalah produk pertama yang dikembangkan oleh OneConnect dan KBIJ.

Baca Juga: Transaksi uang elektronik berbasis kartu milik bank masih menanjak

"Kami bangga menjadi bagian di balik terciptanya SKORKU. OneConnect sudah melayani lebih dari 3.700 pelanggan, termasuk bank-bank besar di China. Lending Platform kami sudah mencapai ratusan juta konsumen dan memfasilitasi lebih dari 4,2 juta penilaian risiko kredit setiap harinya," jelas Hendra dalam keterangan resmi, Rabu (1/4).

SKORKU menggunakan algoritma machine learning yang mengolah keseluruhan data dan mengubahnya menjadi skor kredit, sehingga menghasilkan penilaian kualitas peminjam dengan cepat dan akurat.

Hendra berharap dapat membangun dan menghasilkan produk-produk lanjutan yang lebih bermanfaat untuk membantu lembaga keuangan, usaha, dan masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto