JAKARTA. Perbankan tidak mengubah target pertumbuhan kredit pada tahun ini, yakni di kisaran 20%-22%. Proyeksi itu sudah memperhitungkan efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dapat mengerek inflasi. Bank Indonesia (BI) melihat, kucuran kredit di semester pertama tahun ini sedikit melambat. Hal itu dipengaruhi sejumlah faktor, terutama kenaikan harga BBM. Namun, di semester kedua , aliran kredit perbankan diharapkan kembali normal. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan laju perekonomian domestik akan sedikit membaik, sehingga mampu menopang kredit pada semester kedua tahun ini. Data BI memperlihatkan, hingga April 2013, kredit perbankan tumbuh 21,8% dibandingkan setahun lalu.
Kredit bisa tumbuh 20%-22% di semester kedua
JAKARTA. Perbankan tidak mengubah target pertumbuhan kredit pada tahun ini, yakni di kisaran 20%-22%. Proyeksi itu sudah memperhitungkan efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dapat mengerek inflasi. Bank Indonesia (BI) melihat, kucuran kredit di semester pertama tahun ini sedikit melambat. Hal itu dipengaruhi sejumlah faktor, terutama kenaikan harga BBM. Namun, di semester kedua , aliran kredit perbankan diharapkan kembali normal. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan laju perekonomian domestik akan sedikit membaik, sehingga mampu menopang kredit pada semester kedua tahun ini. Data BI memperlihatkan, hingga April 2013, kredit perbankan tumbuh 21,8% dibandingkan setahun lalu.