Kredit ekspor masih moncer di tengah pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terserang pandemi, pertumbuhan kredit berorientasi ekspor dari bank di tanah air nyatanya masih melesat. OJK mencatat sampai September 2020, kredit ekspor masih tumbuh gacor sampai 17,03% (ytd). dari Rp 129,12 triliun akhir tahun lalu menjadi Rp 151,12 triliun. 

Sejumlah bankir pun sepakat sampai akhir tahun, tren positif ini bakal terus bertahan. Terutama untuk negara-negara tujuan utama seperti Cina yang telah pulih dari pandemi. 

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo bilang sektor non migas memang mencatat pertumbuhan ekspor yang cukup mumpuni. Hal ini turut berimbas positif buat perseroan.


Baca Juga: OJK akan batasi pemberian dana fintech dari pemegang saham hanya 25%

“Sampai akhir kuartal 3-2020, kredit ekspor BRI masih tumbuh 2% (qoq) yang disumbang sektor non migas terutama pertanian, dan makanan minuman dengan Cina sebagai negara tujuan utamanya,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (30/11).

Hal serupa juga diakui EVP Secratariat and Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Hera F Haryn yang bilang dua sektor tersebut memang masih memiliki permintaan yang cukup kuat meski diterjang pandemi. 

Bank swasta terbesar di tanah air ini mencatat pertumbuhan kredit ekspor 9,0% (yoy) sampai September 2020 menjadi Rp 2,0 triliun. “Sektornya cukup terdiversifikasi seperti makanan, minuman, pertanian dan perkebunan, tekstil dan produk turunannya,” ujarnya kepada KONTAN. 

Baca Juga: Tengah bertransformasi, Bukopin tetap lakukan restrukturisasi kredit terimbas pandemi

Adapun Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI) Darwin Wibowo menyatakan melejitnya pertumbuhan kredit ekspor ditopang oleh stabilnya ekspor komoditas asal Indonesia seperti batubara dan sawit.

“Meskipun sebenarnya nilainya tak luar biasa tinggi, tapi dari sisi pertumbuhan ekspor sawit dan batu bara cukup relatif stabil,” kata Dawrin.

Selanjutnya: KB Kookmin bekerja keras bantu likuiditas Bank Bukopin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi