Kredit ekspor perbankan belum tumbuh kencang, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit ekspor perbankan masih belum bisa tumbuh kencang. Ini tercermin dari realisasi kredit ekspor perbankan sesuai data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Juni 2018 dimana kredit ekspor perbankan hanya tumbuh 3,57% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 121,4 triliun. 

Sementara itu, data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sampai Agustus 2018 realisasi ekspor Indonesia secara bulanan atau month on month (mom) turun 2,9% atau mengalami kenaikan tipis secara tahunan menjadi US$ 15,82 miliar.

Dengan realisasi ekspor yang mini ini membuat kredit ekspor perbankan berpotensi belum bisa tumbuh terlalu tinggi. Padahal regulator perbankan baik OJK maupun Bank Indonesia (BI) berusaha untuk mendorong penyaluran kredit sektor ini.


Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking Bank Permata mengatakan kredit ekspor bank banyak ke sektor komoditas dan pendukungnya.

"Sampai akhir tahun, kondisi ekonomi termasuk nilai tukar dan suku bunga akan mempengaruhi pertumbuhan kredit ekspor," kata Darwin kepada kontan.co.id, Selasa (18/9).

Frenky Tirtowijoto, Direktur Utama Bank Sinarmas mengatakan saat ini kredit ekspor bank tidak banyak.

"Bank masih melihat sektor kredit ekspor yang bisa ditingkatkan," kata Frenky, kontan.co.id, Selasa (18/9). 

Bank Sinarmas masih akan melihat analisis kredit secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi